“Kita akan membuat satu program permanen untuk pencegahan banjir Malaka akibat meluapnya sungai Benenain. Program permanen itu tidak bisa dilaksanakan hanya oleh Kabupaten Malaka saja, tetapi harus terpadu dengan dua kabupaten yakni TTU dan TTS, karena banjir itu adalah kiriman dari dua kabupaten itu,” jelas Lebu Raya, Rabu (3/7/2013).
“Tiga wilayah ini harus duduk secara bersama untuk membahas bagaimana cara mengatasi secara permanen, baik secara hulu dan hilir. Pengalaman selama ini, kita membangun tanggul di sepanjang hilir sungai Benenain namun tetap saja jebol,” lanjut Lebu Raya.
Menurut Lebu Raya, penanganan banjir Malaka selama ini sudah dilakukan secara emergensi, yakni dengan mengirim bantuan berupa makanan, obat-obatan dan air bersih kepada warga yang mengungsi.
Untuk diketahui, banjir Malaka akibat meluapnya sungai Benenain di Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, terjadi saat musim hujan dan mengakibatkan ribuan rumah di lebih dari 30 desa di daerah itu terendam.
Selain rumah yang terendam, banjir juga merusak tanaman pertanian, sumur warga dan menghanyutkan ternak. Puncaknya pada tahun 2000 silam, banjir di Malaka telah menewaskan lebih dari 200 orang dan ribuan ternak berupa sapi, babi, kambing dan ayam juga mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.