TANGERANG, KOMPAS.com- Kapal pembersih sampah hibah dari band musik Coldplay batal beroperasi di Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang.
Kapal bernama Neon Moon II itu, tidak jadi beroperasi karena terkendala jenis sampah berukuran besar yang banyak terbawa aliran arus Sungai Cisadane di kawasan Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, kapal Neon Moon II awalnya memang diperuntukan mengeruk sampah plastik.
Baca juga: Kapal Coldplay di Sungai Cisadane Bisa Jadi Daya Tarik Wisata agar Warga Peduli Lingkungan
Namun saat uji coba dilakukan di Sungai Cisadane pada November 2023 lalu, banyak sampah organik berukuran besar dan jadi penghambat operasional kapal tersebut.
“Pada waktu itu banyak material organik seperti bambu, furniture sampai ranjang kasur,” kata Fachrul saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (13/6/2024).
Fachrul mengatakan, saat uji coba dilakukan, bersamaan dengan puncak El Nino, debit sungai Cisadane sedang tinggi dan banyak material organik besar terbawa arus.
Material sampah yang mayoritas bambu tersebut kemudian menyangkut di alat operasi kapal dan membahayakan jika dilanjutkan.
Sampah-sampah itu, terbawa oleh aliran sungai Cisadane yang melintas Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan kembali ke Kabupaten Tangerang di Tanjung Burung Teluknaga.
“Saking banyaknya bambu di sungai, jika enam orang berdiri di atasnya enggak bakal gerak bambunya saling berikatan, repotnya kalau airnya deras kapal bisa miring 10-15 derajat,” jelas Fachrul.
Baca juga: Alasan Kapal Bantuan Coldplay Ditempatkan di Sungai Cisadane
Dia mengatakan, kapal juga sempat terjebak material sampah saat uji coba, sehingga Neon Moon II harus dievakuasi oleh kapal bantuan lain.
Setelah uji coba itu, The Ocean Cleanup selaku penyedia kapal dan pihak yang bekerjasama dengan Coldplay, memutuskan untuk tidak mengoperasikan kapal Neon Moon II di Sungai Cisadane.
“Kapal interceptor ini kan sifatnya mengurangi sampah plastik, jadi memang kemarin di sini sampahnya organik besar, rencananya mereka akan relokasi, saat ini sedang proses izin di PUPR Pusat,” kata dia.