3 Penganiaya Bos Rental Mobil yang Tewas di Pati Terancam 12 Tahun Penjara

SEMARANG, KOMPAS.com - Tiga pelaku pengeroyokan berinisial EN, AG dan BC yang menewaskan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah (Jateng) terancam hukuman 12 tahun penjara.

Ketiganya, kini telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP.

Baca juga: Kota Pati Disebut Daerah Rawan buat Pengusaha Rental Mobil

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu mengatakan, tiga pelaku yang kini jadi tersangka tersebut adalah EN yang berprofesi sebagai petani, dirinya berperan mengejar dan menghadang mobil korban, serta memukul dan menginjak korban BH.

Selanjutnya tersangka BC yang juga berprofesi sebagai buruh tani memiliki peran serupa dengan EN, mengejar dan menghadang kendaraan korban hingga melakukan pemukulan dan penginjakan.

"Sedangkan tersangka AG, seorang wiraswasta, perannya adalah melindas korban dengan roda dua mengenai lengan kanan, dada, sampai lengan kiri, kemudian juga memukul korban," kata Satake dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

Polisi yang menerima laporan segera turun ke lokasi dan mengevakuasi korban ke rumah sakit. Namun, BH dinyatakan meninggal dunia pada malam harinya.

Satake juga mengungkapkan bahwa jumlah tersangka dalam kasus ini masih bisa bertambah seiring penyelidikan yang terus berlanjut.

"Penanganan perkara masih terus berlanjut. Jumlah tersangka masih bisa bertambah. Petugas akan memburu para pelaku yang belum tertangkap. Kami imbau kepada para pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut agar segera menyerahkan diri," tegasnya.

Baca juga: Bos Rental Mobil yang Tewas Dikeroyok di Pati adalah Tulang Punggung Keluarga

Dia menyebut kasus ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya tidak bertindak sendiri tanpa konfirmasi yang jelas, karena dapat berakibat fatal dan memiliki konsekuensi hukum yang serius.

Polda Jateng mengimbau pada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan segera melapor ke kantor polisi terdekat jika menemui kejadian serupa.

"Kami menghimbau kepada masyarakat agar jangan main hakim sendiri. Kalau ada kejadian untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat," tandas Satake.