FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami krisis air bersih akibat sumber air mereka tercemar abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kondisi ini dialami sejumlah warga desa terdampak seperti Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawakote, dan Dulipali.
Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter
"Warga mengalami krisis air bersih karena air sudah tercemar abu vulkanik. Ini berlangsung sudah lebih dari sepekan," ujar Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang saat dihubungi, Senin (10/6/2024).
Petrus mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan air minum, warga terpaksa merogoh kocek membeli air galon senilai Rp 5.000 per galon.
Hanya saja, kalau terus berlanjut, maka akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Belum lagi kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
"Kami berharap ada bantuan air minum bersih dari pemerintah maupun dari pihak-pihak yang peduli. Selain itu dengan bantuan masker," ucap dia.
Petrus juga menambahkan sampai saat ini aktivitas warga masih normal. Namun warga diimbau tetap waspada dan mengenakan masker atau pelindung.
Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro mengatakan, saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level II waspada.
Warga maupun wisatawan diimbau tetap mengikuti rekomendasi yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1,1 Km
"Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, atau PVMBG," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.