SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 20 warga Tandang, RT 006 RW 010, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Semarang, Jawa Tengah (Jateng), keracunan massal.
Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang Iptu Handri Kristanto mengatakan, saat ini antara korban dan pihak katering sudah melakukan mediasi.
"Namun, hasil mediasi kami belum tahu karena anak dari (pemilik) katering juga sakit (keracunan)," kata Handri, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/6/2024).
Dia mengatakan, pihak ketering dari awal sudah aktif berkomunikasi dengan para korban karena rumahnya berada di lingkungan yang sama.
Baca juga: 20 Warga Candisari Semarang Keracunan Usai Santap Piscok dan Mi Goreng Saat Arisan
"Iya, tetangga itu," kata dia.
Hal itulah yang membuat warga saat itu tidak melaporkan kejadian keracunan massal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Makannya kenapa warga itu tidak melaporkan ke polisi karena masih satu lingkup semuanya dan sudah ada langkah mediasi itu," papar dia.
Ketua RT 006 RW 010 Kelurahan Jomblang, Ani Sulistyowati mengatakan, ada 85 warga yang mengikuti arisan di rumah salah satu warga, pada Minggu (2/6/2024).
"Ada 20 yang masuk rumah sakit," kata Ani, saat ditemui di rumahnya.
Infomasi yang dia terima sudah ada 5 warga yang saat ini sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
"Yang masih dirawat berarti 15 orang," papar dia.
Dia menuturkan, sebagian warga masuk rumah sakit, Senin sore.
Selebihnya, warga masuk rumah sakit pada Selasa (4/6/2024).
Baca juga: PKB Targetkan Wakil Wali Kota di Pilkada Kota Semarang
"Ada yang masuk Senin ada yang Selasa," papar dia.
Sementara itu, Ari Yuniarti, tuan rumah arisan mengaku pesan makanan katering. Saat itu, dia pesan piscok dan mi goreng kepada perempuan bernama Eni.
"Mi gorengnya itu diduga mengandung bakterinya atau apa," ungkap dia.
Hal itu membuat warga yang mengonsumsi makanan katering tersebut menjadi sakit perut dan diare hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Masih menunggu hasil lab hasilnya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.