NATUNA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mengalokasikan dana sebesar Rp 455 juta dari APBD 2024 untuk program rumah tak layak huni (RTLH).
Kepala bidang Perumahan Kawasan Pemukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Natuna, Suratmojo mengatakan, program pembangunan RTLH diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
Program ini, kata dia, berupa bantuan stimulan untuk pemugaran terhadap rumah tidak layak huni.
"Tahun ini Rp 455 juta, tahun lalu Rp 600 juta sekian, tapi tahun lalu ada juga dari APBN," ucap Suratmojo yang dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/6/2024), seperti dikutip Antara.
Baca juga: 100 Rumah Tak Layak Huni di Manokwari Dapat Bantuan Rp 23,5 Juta
Dia menjelaskan, program RTLH bertujuan untuk menciptakan rumah yang layak, demi memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
"Program ini juga bertujuan untuk mendukung pengentasan stunting," ujar dia.
Ia mengungkapkan, Pemkab Natuna terus berupaya untuk menyejahterakan masyarakat meski kondisi APBD Natuna tengah mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
"Hampir di seluruh wilayah Natuna terdapat rumah tidak layak huni," tutur dia.
Dihubungi terpisah, Camat Bunguran Timur, Hamid Hasnan mengapresiasi program RTLH Pemkab Natuna.
Menurut dia, program tersebut tepat sasaran dan membantu masyarakat, pasalnya dia juga ikut terlibat dalam pendataan dan berkunjung sebelum dan sesudah rumah-rumah tersebut direhabilitasi.
Baca juga: ASDP Kucurkan Rp 200 Juta untuk Bedah Rumah Tak Layak Huni di Lampung Selatan
"Sudah tepat sasaran, dengan adanya program RTLH ini, warga khususnya di Kecamatan Bunguran Timur dapat merasakan hidup nyaman dan tenteram di rumah yang layak dan sehat," ucap dia.
Menurut dia, pada 2024 akan ada lima unit rumah masyarakat yang mendapatkan program tersebut.
Ia melihat masih banyak rumah warga yang membutuhkan bantuan. Dia pun berharap program terus berlanjut hingga semua rumah tak layak huni di wilayah itu mendapat bantuan.
"Ada rumah warga kami yang atapnya dari daun sagu, dinding juga dinding sagu, lantainya papan bekas, ada juga yang tiangnya dari bambu, dinding dari terpal bekas," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.