JAMBI, KOMPAS.com - Prosesi budaya lokal Muaro Jambi yang diberi Tegak Tiang Tuo ini merupakan tradisi adat yang menyimbolkan berbagai aspek kehidupan dan kekuatan alam nan harmonis.
Kegiatan prosesi adat Tegak Tiang Tuo ini dimunculkan pada saat peresmian mega proyek pembangunan museum di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (5/6/2024).
Tegak Tiang Tuo ini melibatkan peletakan tiang pertama menggunakan kayu bulian di tengah lokasi bangunan, dilengkapi dengan cecokot, stabun tawar, serta dibacakan pento sebagai ungkapan doa dan harapan.
Baca juga: Babat Hutan Adat di Kapuas Hulu Kalbar, Seorang Pria Ditangkap Polisi
Prosesi ini diawali dengan peletakan emas, perak, besi, tapak kuda, dan sawang angin, kemudian diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan secupak garam.
Tiang Tuo kemudian dihiasi dengan pakaian sepelulusan, minyak kemiri, bedak, celak, kincu, dan parfum yang melambangkan harapan bahwa rumah ini akan menjadi tempat yang nyaman dan memikat.
Baca juga: 80 Persen Listrik di Wilayah Jambi Mulai Menyala Kembali
Selanjutnya, prosesi diakhiri dengan pemasangan payung rotan daun seredang, pembacaan doa, dan menyantap hidangan puluran selemak manis sebagai wujud rasa syukur.
Nantinya, di Kawasan Candi Buddha terluas di Asia Tenggara dengan luas 3.981 hektar ini akan dibangun museum di atas lahan 10 ha, menjadi yang terluas di Indonesia.
"Melalui upaya ini, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam terhadap peradaban Muaro Jambi yang hilang melalui ekskavasi benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid, saat di KCBN Muaro Jambi, Rabu (5/6/2024).
Ditambahkannya, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan KCBN Muaro Jambi menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan dan berkelanjutan bagi publik nantinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.