Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pelayanan Buruk, Perawat di Puskesmas 2 Batang Dibebastugaskan

Kompas.com - 05/06/2024, 19:02 WIB
Dedi Muhsoni,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah membebastugaskan perawat yang memberikan pelayanan buruk kepada pasien di Puskesmas 2 Batang.

Pelayanan yang buruk tersebut direkam dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.

Akhirnya, Pemerintah Kabupaten Batang merespon cepat dengan mempertemukan pasien dan petugas pelayanan medis tersebut.

Baca juga: Senangnya Warga Batang Toru Ada Dokter Spesialis di Puskesmas, ke RS Harus Tempuh 40 Km

Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto saat dihubungi melalui telepon membenarkan peristiwa tersebut.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi dan pembinaan kepada seluruh petugas medis di Puskesmas Batang 2.

"Kami melakukan upaya cepat memanggil petugas yang bersangkutan untuk diperiksa dan kini telah dibebaskan tugas menjadi tenaga administrasi," kata Didiet Wisnuhardanto, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (5/6/ 2024).

Ia menuturkan, jajarannya sudah melakukan langkah mediasi untuk mendatangi rumah pasien untuk meminta maaf secara kekeluargaan.

"Petugas perawat yang dimaksud sudah mendatangi rumah pasien dan (keluarga pasien) menerima dengan baik," tuturnya.

Ia berjanji akan melakukan pembinaan secara menyeluruh khususnya pada petugas pelayanan puskesmas agar persoalan serupa tidak kembali terjadi.

"Kami akan melakukan pembinaan secara menyeluruh karena jumlahnya ada 21 puskesmas di Kabupaten Batang. Sabab jika sedikit saja melakukan kesalahan, maka akan berdampak secara keseluruhan," ungkap Didiet.

Baca juga: Jalan Rusak, Ibu Hamil di Manggarai Barat Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas

Sebelumnya, akun Facebook @Isyfa Alaika Lubis mengunggah keluhan di grup facebook Pihira Warga Batang saat dirinya berobat di Puskesmas Batang 2 pada unit Fasilitas Kesehatan 1.

Postingan tersebut bertuliskan menggunakan bahasa lokal di Kabupaten Batang.

Aku pak takon luur opo pantes pelayanan KESEHATAN masyarakat pertama setara PUSKESMAS ngetokke kata” asale sampean we wong orak nduwe duwet dadine yoo di angel” nek sampean nduwe duwet yo dilayani. Opo dumene aku ngaggo BPJS trus di sepeleke di perlakukan sak penak e dewe.,,?? Wes peng pindo diperlakukan tidak nyaman nek nag puskesmas."

Jika diartikan "Saya mau bertanya lur, apa pantas pelayanan kesehatan masyarakat pertama setara Puskesmas mengeluarkan kata-kata ‘Karena kamu itu tidak punya uang, jadinya ya dipersulit (urusannya), kalau kamu punya uang ya dilayani’. Apa karena aku pakai BPJS terus disepelekan, diperlakukan seenaknya sendiri? Sudah dua kali diperlakukan tidak nyaman di puskesmas,”. tulis unggahan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com