Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Natuna Temukan Tanda-tanda Ancaman Longsor di Gunung Ranai

Kompas.com - 03/06/2024, 13:27 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

NATUNA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyebut Gunung Ranai berpotensi terjadi longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika mengatakan, longsor kecil sudah terlihat di dua lokasi, yakni di puncak batu dan puncak tertinggi.

Panjang longsor dari kedua lokasi tersebut mencapai 100-200 meter.

"Jarak vertikal mencapai 1,7 km ke permukiman warga, yaitu di daerah Ranai Darat, sedangkan jarak vertikal mencapai dua kilometer ke Desa Sepempang."

Demikian kata Raja saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Fasilitas Wisata Bakal Dibangun di Gunung Ranai Natuna

Raja lalu mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apabila kondisi Gunung Ranai di Kecamatan Bunguran Timur sedang diguyur hujan, karena berpotensi terjadi longsor susulan.

"Direkomensasikan jika kondisi hujan untuk tidak naik ke Gunung Ranai," ujar dia.

Ia mengimbau warga di sekitar Gunung Ranai untuk selalu waspada apabila ada tanda-tanda akan terjadi longsor.

Tanda-tanda ancaman longsor

Ada pun tanda-tanda tersebut, antara lain munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, kondisi ini biasanya terjadi setelah hujan.

Selain itu, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, tebing rapuh, dan kerikil mulai berjatuhan.

Juga hilangnya air di lokasi-lokasi air tergenang meski kondisi di musim hujan, runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar, pohon dan tiang listrik banyak yang miring, dan halaman rumah tiba-tiba amblas.

Baca juga: BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

"Dugaan sementara (longsor) akibat curah hujan," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya sudah membuat permohonan analisa potensi bencana di wilayah Natuna kepada Badan Geologi.

Maksud dari permohonan tersebut agar Badan Geologi melakukan penyelidikan dan inventarisasi di kawasan gerakan tanah di Gunung Ranai.

"Kami sudah melayangkan surat permohonan bantuan ke Badan Geologi," ujar Raja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com