Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kopi Tinggi, Truk Pembawa Kopi Jadi Incaran Bajing Loncat

Kompas.com - 03/06/2024, 10:49 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tingginya harga komoditas kopi pada panen tahun ini diduga membuat truk pembawa muatan kopi menjadi incaran para bajing loncat.

Salah satunya dialami oleh salah seorang sopir asal Kabupaten Way Kanan bernama Putra (38) pada Sabtu (1/6/2024) lalu.

Putra mengatakan, dia baru sadar satu karung muatannya hilang dengan kondisi terpal penutup bak truk koyak.

"Bawa kopi, Kang. Satu karung ilang," kata Putra dalam percakapan melalui WhatsApp, Senin (3/6/2024) pagi.

Dia menceritakan, peristiwa itu diduga terjadi saat dia melintasi Jalan Ir Sutami, Lampung Selatan menuju gudang kopi di Jalan P Tirtayasa.

Baca juga: Bajing Loncat Beraksi Tengah Hari di Truk Barang Bekas di Medan

Ketika dia berhenti untuk menurunkan muatan, salah seorang buruh di gudang itu mengatakan terpal penutup bak robek dengan ukuran yang besar.

"Pas dicek, satu karung sudah hilang, Kang. Padahal dari Way Kanan sampai ke Lampung Tengah aman-aman aja, kan sempat saya cek pas berhenti makan," kata dia.

Dia menduga, kawanan bajing loncat memang mengincar truk pembawa muatan panen kopi. Menurut dia, harga kopi saat ini sedang tinggi.

Sebab, sejumlah buruh di gudang kopi itu juga sempat mengatakan ada beberapa truk yang muatan kopinya dijarah.

"Harga kopi lagi naik, Kang. Bisa sampai Rp 100.000 per kilogram," kata dia.

Kejadian serupa diceritakan Encek (36) sopir truk asal Way Kanan. Meski truknya tidak mengalami penjarahan, Encek melihat truk pembawa kopi yang muatannya dicuri.

"Pas nurunin muatan di gudang, ada satu truk yang dijarah bajing loncat," kata dia.

Baca juga: Video Aksi Bajing Loncat di Langkat Sumut Viral, 1 Pelaku Ditangkap

Dia menambahkan, Jalan Ir Sutami terkenal banyak aksi bajing loncat. Karena, di jalan itu sering melintas truk menuju area pergudangan yang ada di wilayah tersebut.

"Pokoknya hati-hati-lah, lagi banyak bajing loncat," kata dia.

Terkait kejadian ini, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Umi Fadilah mengatakan, polisi masih melakukan pengumpulan bahan keterangan.

"Masih kita dalami adanya pengaduan masyarakat ini," kata Umi.

Namun, Umi menyarankan agar masyarakat bisa membuat laporan jika terjadi tindak pidana ke kantor kepolisian terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Regional
Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com