Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Kompas.com - 02/06/2024, 17:25 WIB
Rasyid Ridho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Ketersediaan hewan kurban di Provinsi Banten belum dapat memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha tahun 2024. Provinsi Banten pun harus mendatangkan ribuan ekor hewan kurban dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, kebutuhan hewan kurban pada tahun ini meningkat dari 78.484 ekor pada tahun lalu menjadi 86.880 ekor.

"Ketersediaan hewan ternak kurban di Provinsi Banten hanya 40.505 ekor. Jadi total kekurangan hewan kurban mencapai 46.375 ekor," kata Agus dihubungi Kompas.com melalui telepon. Minggu (2/6/2024).

Baca juga: Penampilan SPG Hewan Kurban di Bantul Berubah, Lebih Tertutup dan Pakai Kerudung

Agus merinci, kebutuhan sapi potong di Banten sebanyak 23.669 ekor, kerbau 1.055 ekor, kambing 30.430 ekor dan domba 31.726 ekor.

"Untuk kekurangannya akan disuplai dari luar Banten. Seperti sapi bisa disuplai dari Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Jawa Barat. Untuk kambing dan domba sebagain besar dari Jabar," ujar Agus.

Dijelaskan Agus, syarat hewan yang akan masuk ke Banten harus dipastikan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dengan memperlihatkan bukti dokumen-dokumen kesehatan dari daerah asal.

Hewan kurban, kata Agus, harus dipastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bebas Lumpy skin diseses (LSD) atau penyakit yang disebabkan oleh virus pox, dan bebas antraks.

"Harus disertai surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal, dengan begitu dapat memberikan nyaman secara batiniah, dan hewan kurban yang tersedia di Banten kami pastikan memenuhi kaidah ASUH," kata dia.

Selain itu, lanjut Agus, pemerintah kabupaten/kota di Banten akan melakukan operasi gabungan pengawasan lalu lintas hewan di daerah perbatasan seperti Kota Cilegon dan Lebak.

Baca juga: Masuk Kota Yogya, Hewan Kurban dari Gunungkidul Wajib Kantongi Hasil Lab Negatif Antraks

Kemudian, tim gabungan juga akan melakukan monitoring kesehatan hewan di lapak penjual hewan kurban.

Adapun pengawasan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 5-14 Juni 2024 dengan target 10 lapak per tim terdiri dari dokter hewan dan petugas, dinas pertanian.

Dikatakan Agus, monitoring untuk melihat kondisi lapak, kondisi kesehatan hewan, surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) serta sertifikat veteriner.

"Untuk lapak yang sudah diperiksa oleh tim Dinas Pertanian Provinsi Banten akan diberikan tanda berupa stiker," jelas Agus.

Selain itu, tim juga memeriksa kesehatan hewan sebelum dipotong dan pemeriksaan hewan setelah disembelih di 15 lokasi pemotongan.

Hal itu, tambah Agus, bertujuan untuk mendapatkan diagnosa hewan kurban boleh atau layak dipotong atau tidak.

"Serta memastikan bahwa daging kurban yang didistribusikan memenuhi kriteria, serta layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat," tandas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com