SERANG, KOMPAS.com - Ketersediaan hewan kurban di Provinsi Banten belum dapat memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha tahun 2024. Provinsi Banten pun harus mendatangkan ribuan ekor hewan kurban dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, kebutuhan hewan kurban pada tahun ini meningkat dari 78.484 ekor pada tahun lalu menjadi 86.880 ekor.
"Ketersediaan hewan ternak kurban di Provinsi Banten hanya 40.505 ekor. Jadi total kekurangan hewan kurban mencapai 46.375 ekor," kata Agus dihubungi Kompas.com melalui telepon. Minggu (2/6/2024).
Baca juga: Penampilan SPG Hewan Kurban di Bantul Berubah, Lebih Tertutup dan Pakai Kerudung
Agus merinci, kebutuhan sapi potong di Banten sebanyak 23.669 ekor, kerbau 1.055 ekor, kambing 30.430 ekor dan domba 31.726 ekor.
"Untuk kekurangannya akan disuplai dari luar Banten. Seperti sapi bisa disuplai dari Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Jawa Barat. Untuk kambing dan domba sebagain besar dari Jabar," ujar Agus.
Dijelaskan Agus, syarat hewan yang akan masuk ke Banten harus dipastikan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dengan memperlihatkan bukti dokumen-dokumen kesehatan dari daerah asal.
Hewan kurban, kata Agus, harus dipastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bebas Lumpy skin diseses (LSD) atau penyakit yang disebabkan oleh virus pox, dan bebas antraks.
"Harus disertai surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal, dengan begitu dapat memberikan nyaman secara batiniah, dan hewan kurban yang tersedia di Banten kami pastikan memenuhi kaidah ASUH," kata dia.
Selain itu, lanjut Agus, pemerintah kabupaten/kota di Banten akan melakukan operasi gabungan pengawasan lalu lintas hewan di daerah perbatasan seperti Kota Cilegon dan Lebak.
Baca juga: Masuk Kota Yogya, Hewan Kurban dari Gunungkidul Wajib Kantongi Hasil Lab Negatif Antraks
Kemudian, tim gabungan juga akan melakukan monitoring kesehatan hewan di lapak penjual hewan kurban.
Adapun pengawasan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 5-14 Juni 2024 dengan target 10 lapak per tim terdiri dari dokter hewan dan petugas, dinas pertanian.
Dikatakan Agus, monitoring untuk melihat kondisi lapak, kondisi kesehatan hewan, surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) serta sertifikat veteriner.
"Untuk lapak yang sudah diperiksa oleh tim Dinas Pertanian Provinsi Banten akan diberikan tanda berupa stiker," jelas Agus.
Selain itu, tim juga memeriksa kesehatan hewan sebelum dipotong dan pemeriksaan hewan setelah disembelih di 15 lokasi pemotongan.
Hal itu, tambah Agus, bertujuan untuk mendapatkan diagnosa hewan kurban boleh atau layak dipotong atau tidak.
"Serta memastikan bahwa daging kurban yang didistribusikan memenuhi kriteria, serta layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat," tandas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.