KOMPAS.com - Sosok mayat siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) ditemukan di sebuah parit di Jalan Dusun Tanjung Makmur, Desa Margo Mulyo, Kecamatan Mesuji Timur, Selasa (28/5/2024), sore.
Mayat tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan ada beberapa luka bekas tusukan senjata tajam. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sebuah motor Honda Beat milik korban.
“Dari pemeriksaan awal itu memang pada saat ditemukannya jasad ada sejumlah luka tusukan dibeberapa bagian tubuh korban diantaranya punggung, leher, wajah serta bagian lainnya,” jelas kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, dilansir dari Tribunews.com.
Sementara untuk hasil pasti penyebab kematian korban akan menunggu hasil otopsi. Hal itu diungkapkan Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto.
"Kita sedang menunggu hasil autopsi. Sehingga belum bisa disimpulkan penyebab kematian korban," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Baca juga: Siswi SMK di Lampung Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk
Sementara itu, Wakil Kepala (Waka) Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 01 Tanjung Raya, Rudiantoko, mengatakan, korban merupakan salah satu siswanya yang masih duduk di bangku kelas X.
Baca juga: Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor
Pihaknya mengaku terkejut atas adanya kabar penemuan jasad siswinya itu. Pasalnya, pada pagi hari korban masih terlihat mengikuti ujian di sekolah.
Lalu sekitar sore hari orangtua korban dan mengaku korban belum pulang ke rumah.
"Ortu korban itu sekitar pukul 15.00 WIB datang ke sekolah cari tahu anaknya, tetapi gak ada," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu warga setempat menceritakan, kondsi korban mengenaskan.
Dirinya melihat korban terkubur di parit semak belukar dengan kondisi tubuh penuh bercak darah.
"Kalau ngeliatnya si dugaannya dirudapaksa, lalu dibunuh dan masyarakat yang melihat pun dugaannya banyak yang seperti itu," ungkapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Mesuji, Lampung Sripuji Hasibuan, mengecam, aksi pembunuhan siswi SMK berinisial A itu.
Pihaknya pun mendesak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi perempuan dan anak.