Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Mayat Siswi SMK di Mesuji Lampung, Wakasek: Pagi Masih Terlihat Ikut Ujian

Kompas.com - 30/05/2024, 12:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sosok mayat siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) ditemukan di sebuah parit di Jalan Dusun Tanjung Makmur, Desa Margo Mulyo, Kecamatan Mesuji Timur, Selasa (28/5/2024), sore.

Mayat tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan ada beberapa luka bekas tusukan senjata tajam. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sebuah motor Honda Beat milik korban. 

“Dari pemeriksaan awal itu memang pada saat ditemukannya jasad ada sejumlah luka tusukan dibeberapa bagian tubuh korban diantaranya punggung, leher, wajah serta bagian lainnya,” jelas kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, dilansir dari Tribunews.com

Sementara untuk hasil pasti penyebab kematian korban akan menunggu hasil otopsi. Hal itu diungkapkan Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto.

"Kita sedang menunggu hasil autopsi. Sehingga belum bisa disimpulkan penyebab kematian korban," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com. 

Baca juga: Siswi SMK di Lampung Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk

Usai ikut ujian 

Sementara itu, Wakil Kepala (Waka) Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 01 Tanjung Raya, Rudiantoko, mengatakan, korban merupakan salah satu siswanya yang masih duduk di bangku kelas X. 

Baca juga: Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Pihaknya mengaku terkejut atas adanya kabar penemuan jasad siswinya itu. Pasalnya, pada pagi hari korban masih terlihat mengikuti ujian di sekolah.

Lalu sekitar sore hari orangtua korban dan mengaku korban belum pulang ke rumah. 

"Ortu korban itu sekitar pukul 15.00 WIB datang ke sekolah cari tahu anaknya, tetapi gak ada," ucapnya.

Kesaksian warga

Ilustrasi jenazah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi jenazah.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu warga setempat menceritakan, kondsi korban mengenaskan. 

Dirinya melihat korban terkubur di parit semak belukar dengan kondisi tubuh penuh bercak darah.

"Kalau ngeliatnya si dugaannya dirudapaksa, lalu dibunuh dan masyarakat yang melihat pun dugaannya banyak yang seperti itu," ungkapnya.

Dikecam Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Mesuji, Lampung Sripuji Hasibuan, mengecam, aksi pembunuhan siswi SMK berinisial A itu.

Pihaknya pun mendesak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi perempuan dan anak. 

Sripuji juga berharap aparat kepolisian mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.

"Dari informasi yang kami dapat, saya menyakini ini korban pembunuhan. Sungguh sadis dan biadab," ujarnya, Rabu (29/5/2024).

Sripuji pun sangat berharap para orangtua yang ada di Kabupaten Mesuji untuk senantiasa mengawasi dan membatasi pergaulan  anak-anaknya.

Untuk itu, Ortu diharuskan wajib mengenal lingkungan bermain anak-anaknya supaya dapat mengantisipasi berbagai  kemungkinan yang tidak diinginkan.

(Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Reni Susanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Mayat Siswi SMK di Lampung Ditemukan dalam Parit, Tubuhnya Penuh Luka Tusuk dan Diduga Dirudapaksa

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com