Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Kompas.com - 14/05/2024, 08:45 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperluas radius bahaya erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Langkah ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik selama dua pekan terakhir.

Baca juga: Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menerangkan, pada periode pengamatan 1-13 Mei 2024 teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 20-750 meter dari puncak.

Terjadi erupsi dengan tinggi 100-900 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.

"Terjadi guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati," ujar Wafid melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Sejak 11 Mei 2024, teramati aliran lava mengalir ke sektor barat dengan jarak 400 meter dari bibir kawah dan mengalami perluasan jarak pada tanggal 12 Mei 2024 sejauh 1.200 meter dari bibir kawah.

Selain itu, hasil pengamatan kegempaan pada periode 1-7 Mei 2024, terekam 131 kali gempa erupsi, delapan kali gempa guguran, 2171 gempa embusan, 50 kali tremor non-harmonik, 24 kali gempa hybrid, 220 kali gempa vulkanik dangkal, 153 kali gempa vulkanik dalam, dan 9 kali gempa tektonik jauh.

Lalu, pada periode pengamatan 8-13 Mei 2024, terekam 64 kali gempa erupsi, 1801 kali gempa embusan, 33 kali tremor non harmonik, 2 kali gempa hybrid, satu kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik lokal.

"Berdasarkan pemantauan instrumental terkini, aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok masih tinggi sehingga direkomendasikan untuk dilakukan perubahan atau perluasan jarak rekomendasi terutama pada sektor barat," ujar Wafid.

Dia mengimbau masyarakat di sekitar, pendaki, serta warga Desa Amakaka agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral barat sejauh 3 kilometer dari pusat aktivitas.

Sementara untuk wilayah sektoral selatan dan tenggara rekomendasi radius bahaya masih sama yakni sejauh tiga kilometer.

Kemudian, masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diimbau agar tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius dua kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com