Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Kompas.com - 07/05/2024, 15:52 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba memastikan bahwa senderan Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali dibangun.

“Selama sepuluh tahun lebih, warga selalu dihantui rasa takut, terutama ketika purnama dan tilem, air laut bisa langsung naik hingga ke pemukiman warga. Bahkan sudah puluhan rumah warga rusak dan hilang karena abrasi selama sepuluh tahun lebih,” ujar Tamba melalui siaran persnya, Selasa (7/5/2024).

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat Pebuahan untuk mendukung penuh pembangunan senderan dalam bentuk apa pun. 

Baca juga: Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Selain itu, ia meminta warga yang dekat dengan lokasi pembangunan untuk memaklumi jika terjadi ketidaknyamanan selama pembangunan senderan berlangsung.

Pasalnya, kegiatan pembangunan ini akan dilakukan selama 240 hari pengerjaan, tentunya akan banyak aktivitas pekerjaan di pantai yang mengerjakan proyek.

“Hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah yang mengganggu terlaksananya proyek harus diselesaikan secara musyawarah. Warga yang harus menjadi benteng mengamankan proyek ini agar terlaksana dengan baik," ucapnya.

Saat berlangsungnya pembangunan, Tamba mengajak masyarakat untuk mengawasi pembangunan proyek senderan ini agar sesuai dengan perencanaan dan harapan.

Baca juga: Terperosok ke Sumur Sedalam 5 Meter, Kakek di Jembrana Tewas

“Jika ada protes dari warga atau warga menolak bangunan untuk dihilangkan, ini bisa berdampak luas pada pembangunan senderan. Maka dari itu, warga harus lebih bijak menyikapi karena pembangunan ini untuk kepentingan umum masyarakat luas," ucapnya.

Sebagai informasi, pada 20 Januari 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana telah membuat Proposal Usulan Bupati Jembrana Nomor 610/081/PUPRPKP/2022 tentang Pembangunan Senderan Pantai Banjar Pebuahan.

Proposal ini sudah disampaikan dan disetujui oleh pemerintah pusat untuk kemudian direalisasikan di Desa Banyubiru.

Selain itu, tambahnya, pemerintah pusat juga tengah melaksanakan penanganan pantai di pantai Pangyangan, Kecamatan Pekutatan.

Baca juga: Jaga Eksistensi Dokar, Bupati Jembrana Siapkan Bantuan Khusus

Berdasarkan informasi dari LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan senderan dimenangkan oleh PT Indopenta Bumi Permai, Surabaya dan telah dilakukan penandatangan kontrak pada Jumat (26/4/2024).

Dia menyebut, anggaran pagu dan harga perkiraan sendiri (HPS) berhasil mencapai Rp 23,5 miliar, yang dipotong pemangkasan tender dengan penawaran Rp 18,3 miliar.

Adapun, penanganan abrasi dilakukan dengan membangun pengaman pantai dengan bangunan utama dalam bentuk revetment sepanjang 770 meter dan elevasi puncak sekitar 5 meter.

Selain revetment sebagai bangunan utama, akan dibangun pula fasilitas tambahan berupa walkway dari paving blok beton sepanjang 770 meter di atas puncak revetment.

"Kemudian, akan dibangun juga saluran drainase dari pasangan batu alam sebagai antisipasi overtopping gelombang," tutur Tamba.

Baca juga: Modus Gandakan Uang dengan Ritual di Alas Purwo, Pasutri Tipu Warga Jembrana Rp 59 Juta

Lebih jauh, dia menjelaskan, pemerintah juga akan membangun fasilitas akses naik dan turun warga atau nelayan dengan delapan tangga pasangan batu sebagai akses dari perumahan warga ke puncak walkway.

"Fasilitas tangga ini diharapkan agar warga yang berkunjung ke pantai ini tidak kesulitan saat melaut," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com