Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Kompas.com - 06/05/2024, 19:03 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com -  Sudah dua pekan lebih dokter RSUD Praya, Lalu Wisnu Aditya Wardana (27) hilang dalam kecelakaan laut saat memancing di perairan Pantai Lancing, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat tim SAR menghentikan operasi pencarian, keberadaan dokter Wisnu masih belum diketahui.

Keluarga dokter Wisnu Baiq Erna mengungkap, keluarga bahkan menulis surat untuk meminta bantuan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pihak keluarga mendatangi tempat Jokowi menginap di Mataram untuk menitipkan surat tersebut pada ajudan presiden, Rabu (1/5/2024). Saat itu Jokowi memang sedang melakukan kunjungan kerja di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

"Kami mencoba memanfaatkan momentum ini, sehingga skiapa tahu beliau bisa mendengar permohonan dan keluh kesah kami selaku keluarga untuk membantu keluarga kami mencari dokter Wisnu yang sampai sekarang belum ada titik terang atau tanda-tanda yang kami dapatkan untuk menemukan beliau," kata Erna, Senin (6/5/2024).

Erna menyebutkan, surat yang diberikan kepada Jokowi berisi permohonan bantuan pencarian demi menemukan dokter Wisnu.

"Isi suratnya saya menyampaikan permohonan kepada Pak Jokowi untuk memerintahkan kepada instansi terkait atau pihak terkait, agar bisa memberikan bantuan apa pun yang instansi tersebut bisa dikerahkan untuk mencari Wisnu sampai ketemu," kata Erna.

Baca juga: Pihak Keluarga Lanjutkan Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah

Keluarga terus mencari

Proses pencarian Dokter Wisnu, dokter RSUD Praya yang hilang di laut usai perahu yang ditumpanginya terbalik di perairan Pantai Lancing, Lombok Tengah, NTB.DOK. Humas Kantor SAR Mataram Proses pencarian Dokter Wisnu, dokter RSUD Praya yang hilang di laut usai perahu yang ditumpanginya terbalik di perairan Pantai Lancing, Lombok Tengah, NTB.

Operasi SAR untuk mencari keberadaan dokter Wisnu telah dihentikan pada hari ketujuh pencarian, yaitu Senin (23/4/2024).

Keluarga kemudian mengajukan permohonan pencarian. Basarnas pun memperpanjang pencarian selama dua hari dan memantau lokasi terjadinya kecelakaan laut.

Meski operasi SAR telah dihentikan, namun kelurga dokter Wisnu tetap melakukan pencarian secara mandiri.

"Termasuk mengerahkan nelayan lokal setempat, kemudian penyelam-penyelam lokal yang kami rasa bisa membantu kami untuk mencari Wisnu sampai bertemu dengan kami semuanya. Kami percaya bahwa Wisnu masih ada dan masih hidup dan kami akan segera bertemu sama dia," kata Erna.

Baca juga: Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

 

Keluarga dokter Wisnu tetap mencari, meski tidak menggunakan peralatan canggih.

"Jadi kami mengerahkan segala daya upaya yang kami punya, termasuk orang-orang pintar dukun-dukun yang setiap hari datang ke rumah itu tetap kami melayani kami menerima masukan mereka untuk terus mencari Wisnu," kata Erna.

Berharap bantuan Jokowi

 

Erna berharap, Presiden Jokowi bisa menginstruksikan instansi di bawahnya untuk mengerahkan helikopter demi mencari dokter Wisnu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com