Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Kompas.com - 01/05/2024, 21:05 WIB
Acep Nazmudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Operasi pencarian terhadap dua penambang batu bara di Kabupaten Lebak dihentikan. Kedua korban, yaitu Rohdi (24) dan Irwan (35) dinyatakan hilang.

Kasi Operasi Basarnas Banten Heru Amir, mengatakan operasi pencarian terhadap keduanya dihentikan salah satu alasannya karena permintaan dari pihak keluarga korban.

"Dihentikan karena kondisi di sekitar lokasi kejadian rawan terjadinya longsor dan keputusan keluarga korban yang meminta pencarian terhadap korban dihentikan," kata Heru melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/5/2024).

Baca juga: 3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Heru mengatakan, pencarian terhadap kedua korban sudah dilakukan sejak Minggu (28/4/2024). Berbagai upaya, kata dia, sudah dilakukan, di antaranya dengan melakukan penggalian lubang tambang sedalam 20 meter.

Pencarian terhadap kedua korban, dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dan juga dibantu oleh pihak desa dan masyarakat.

"Kami juga mendapat bantuan alat berat dari perusahaan di sekitar lokasi tambang namun kondisi di lapangan tidak memungkinkan kornan ditemukan karena rawan longsor," kata Heru.

Diberitakan sebelumnya, dua penambang batubara di Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten hilang tertimbun di lubang galian, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Basarnas Banten Cari 2 Warga Lebak yang Tertimbun Galian Batu Bara

Kedua pekerja tambang tersebut diduga terkubur saat hendak mengambil alat galian.

Mereka tidak bisa keluar dari lubang karena ada longsoran dan menutup mulut lubang tambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com