Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Keluarga Lanjutkan Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah

Kompas.com - 24/04/2024, 14:31 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Pihak keluarga dan nelayan melanjutkan pencarian terhadap Lalu Wisnu Aditya Wardana (27), dokter RSUD Praya yang hilang saat memancing di perairan Pantai Lancing, Lombok Tengah, NTB.

Dokter RSUD Praya tersebut hilang usai sampan yang ditumpanginya dihantam ombak dan terbalik di perairan Pantai Lancing pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 16.00 Wita.

Baiq Erna, bibi korban mengatakan, pihak keluarga akan tetap melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi hilangnya korban, meski operasi SAR telah dihentikan, Senin (23/4/2024) kemarin.

"Sebenarnya dari Basarnas secara SOP 7 hari, tapi dari kami keluarga meminta perpanjangan akhirnya diperpanjang 2 hari ke depan, makanya hari ini masih turun. Termasuk BPBD komitmen semua akan bantu kita sampai Wisnu ketemu atau sampai keluarga merasa ya sudah cukup, mereka akan terus bantu," kata Erna saat dikonfirmasi, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: 6 Hari Hilang di Laut, Dokter RSUD Praya Belum Ditemukan

Erna menyebutkan, proses pencarian hari ini melibatkan masyarakat nelayan dengan tiga perahu besar yang menyisir perairan di sekitar lokasi kejadian. Tim Basarnas juga turun untuk melakukan pemantauan di perairan.

"Tadinya akan ada 10 perahu nelayan kecil tapi karena cuaca akhirnya turun menggunakan perahu besar," kata Erna.

Baca juga: Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Erna berharap agar semua pihak termasuk pemerintah pusat cepat dan sigap memberi dukungan nyata untuk membantu proses pencarian dokter Wisnu.

Erna juga berharap Penjabat Gubernur NTB mau membantu dengan mengerahkan instansi melakukan pencarian dokter Wisnu baik melalui darat, laut dan udara.

"Kita masih berharap temukan Wisnu secepatnya, bagaimanapun kondisinya," kata Erna.

Kalem dan tak banyak bicaran

Erna menceritakan, dokter Wisnu merupakan sosok anak yang kalem, tidak banyak bicara dan tidak neko neko. Wisnu juga selalu peduli terhadap keluarga, terutama terhadap neneknya.

"Dia sangat care sama niniknya (nenek) terutama. Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter dia selalu memperhatikan neneknya baik itu jadwal makan hingga minum obat," kata Erna.

Selain di RSUD Praya, dokter Wisnu juga praktik di sebuah klinik di Gili Trawangan. Warga di Gili Trawangan pun ikut prihatin dan mendoakan dokter Wisnu cepat ditemukan.

Erna mengaku terharu karena banyak warga, keluarga, teman dan sahabat turut prihatin dengan kejadian yang menimpa dokter Wisnu dan ikut mendoakan.

Keluarga juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu melakukan pencarian dokter Wisnu.

"Ada seorang nelayan di sekitar lokasi yang ikut membantu, dia bersedia membantu apapun karena dulu saat sakit pernah menjadi pasien dan ditangani dokter Wisnu," sebut Erna.

Lalu Wisnu Aditya Wardana (27), dokter RSUD Praya hilang saat memancing di perairan Pantai Lancing, Lombok Tengah, NTB, pada Rabu (17/4/2024).

Dokter RSUD Praya tersebut hilang usai sampan yang ditumpanginya dihantam ombak dan terbalik di perairan pantai Lancing.

Korban memancing bersama temannya Erwin (41) dan Muhariamin (30) yang merupakan pemilik perahu. Dua orang itu berhasil diselamatkan oleh nelayan yang melintas di sekitar lokasi kejadian, sementara korban dokter Wisnu masih belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com