Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Tahun 17 Warga NTT Diserang Buaya, 6 Tewas, 11 Terluka

Kompas.com - 09/04/2024, 17:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat 17 warga di wilayah itu menjadi korban serangan buaya dalam tempo dua tahun terakhir.

Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud, mengatakan, interaksi negatif antara satwa liar buaya dan manusia di NTT tergolong tinggi dibandingkan provinsi lain.

"Dari catatan kita dari tahun 2023-April 2024 ada 17 orang yang diserang buaya. Enam orang di antaranya meninggal. 11 orang terluka," kata Arief, kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Buaya 3 Meter yang Resahkan Nelayan dan Kerap Makan Ternak Warga Rote Ndao NTT Ditangkap

Arief memerinci, pada tahun 2023 ada 15 warga yang digigit buaya. Lima orang meninggal dan 10 orang terluka.

Lima orang yang meninggal itu, dua dari Kabupaten Sumba Barat Daya, kemudian dari Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Lembata, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, masing-masing satu orang.

Kemudian, pada tahun 2024 terdapat dua warga yang diserang buaya.

Serangan pertama terjadi pada 4 Januari 2024 yang menewaskan seorang warga bernama Jama Nuna (33), asal Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Jama diserang saat mandi dan menimba air di sungai.

Serangan kedua terjadi pada tanggal 21 Februari 2024.

Yermia Fatu (69), warga Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, diserang saat mencari ikan di Danau Tuadale.

Yermia berhasil meloloskan diri sehingga hanya mengalami luka.

Baca juga: Selamatkan Nyawanya, Pria di Muna Barat Berkelahi dengan Buaya Sepanjang 5 Meter

Arief menjelaskan, konflik tersebut terbanyak di Pulau Timor yakni delapan kejadian, di Pulau Sumba tujuh kejadian, serta Flores dan Lembata masing-masing satu kejadian.

Penyelesaian interaksi negatif ini, lanjut dia, sebenarnya harus dilakukan dengan memerhatikan sejumlah akar permasalahan.

Akar permasalahan yang dimaksud yakni perbaikan habitat berupa hutan mangrove yang rusak serta membatasi aktivitas masyarakat pada kawasan yang diperuntukan sebagai habitat satwa.

Menurut dia, insiden buaya yang muncul di area publik, dimungkinkan terjadi karena buaya yang mencari habitat baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com