Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Kapolda Lampung Antisipasi Penumpukan Kendaraan di Bakauheni, Terapkan "Delay System"

Kompas.com - 07/04/2024, 06:25 WIB
Tri Purna Jaya,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika melakukan inspeksi di Pelabuhan Bakauheni menjelang puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada Sabtu (6/4/2024) malam.

Sejumlah strategi telah dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni pada arus mudik ini.

Baca juga: Hindari Penumpukan Pemudik di Merak, Waktu Sandar Kapal di Bakauheni Dipercepat

"Hari ini kita melakukan pengecekan untuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti terjadi penumpukan kendaraan," kata Helmy di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (6/4/2024).

Salah satu strategi yang cukup mumpuni dan telah terbukti dalam dua kali momen Lebaran 2022 dan 2023, yakni pemberlakuan delay system begitu terpantau adanya lonjakan pemudik yang membuat penumpukan kendaraan itu.

Delaying system adalah menahan kendaraan yang menuju pelabuhan di berbagai titik. Tujuannya agar tak terjadi kepadatan kendaraan di pelabuhan dan dermaga.

Baca juga: Kronologi Truk Tangki Terguling Tewaskan 3 Orang di Jalur Mudik Bandung Barat

"Segera setelah terdeteksi adanya penumpukan, kita langsung berlakukan delay system," kata Helmy.

Helmy mengatakan, pihaknya telah menetapkan indikator yang bisa dikategorikan penumpukan kendaraan.

Indikator itu yakni antrean kendaraan sepanjang empat kilometer dari area Pelabuhan Bakauheni.

"Misalnya ada kemacetan sepanjang empat kilometer dari pelabuhan langsung kita adakan delay system sebagai antisipasi dini kemacetan tidak berlarut-larut," kata dia.

Dia memaparkan, saat delay system diberlakukan, sebelum kendaraan masuk dalam radius yang ditetapkan, pemudik akan disetop dan menunggu di rest area di tol Lampung.

"Yang melintasi jalan tol akan diarahkan berhenti dahulu di rest area. Dan yang melintasi Jalinsum diarahkan ke pos-pos buffer zone," kata Helmy.

Dengan demikian, arus masuk kendaraan di Pelabuhan Bakauheni bisa diperlambat hingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com