KEBUMEN, KOMPAS.com - Jalur selatan Pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah diprediksi menjadi salah satu jalur yang banyak dilintasi oleh para pemudik tahun ini.
Diperkirakan akan ada lonjakan sekitar 57 persen pemudik dibanding tahun lalu.
Jalur ini pun dipastikan siap untuk dilalui arus mudik 2024. Meski demikian, ada sejumlah titik rawan macet dan minim penerangan jalan.
Baca juga: Skenario One Way di Tol Kalikangkung Diundur, Mengapa?
Kasatlantas Polres Kebumen AKP Koyim Maturrohman menjelaskan, selain adanya jalur utama yang memiliki panjang 60 kilometer, pihak terkait juga sudah menyediakan jalur lainnya yang dapat dilintasi pada saat arus mudik 2024, yakni Jalan Lingkar Selatan-Selatan (JLLS) sepanjang 41 kilometer dan juga Jalan Deandels atau jalan lingkar selatan sepanjang 39 kilometer.
Di sepanjang Jalan Deandels dan JLSS ini juga masih minim penerangan jalan, sehingga harus harus diwaspadai bagi pemudik yang melintas di malam hari.
"Kondisi jalan di jalan nasional kami pastikan aman dan jalur JLSS juga sama halus. Akan tetapi di jalur Deandels dan JLSS sedikit ada kendala yaitu kurangnya penerangan. Maka dari itu pemudik yang hendak melintas untuk dipersiapkan apabila malam hari lampunya untuk dicek kembali sebelum berangkat," ujarnya, Jumat (5/4/2024).
Baca juga: Mulai Hari ini Kendaraan Sumbu Tiga Dilarang Melintas di Jalan Alteri dan Tol Jateng
Meskipun sudah siap untuk dilalui pada saat arus mudik nanti, ada sejumlah catatan yakni masih banyak kondisi jalan yang berlubang dan juga ada proses pengecoran ataupun perbaikan di Daendels.
Masyarakat yang melintas jalur alternatif ini harus waspada jika akan melintasi jalur mudik tersebut.
"Dan kami informasikan kepada masyarakat yang ingin melewati jalur Daendels untuk berhati-hati, dikarenakan jalur masih mengombak, artinya bahwa di jalur tersebut ada 3 titik yang masih dalam perbaikan," jelas dia.
Baca juga: Ramai Perbincangan soal Daendels, Berikut Sejarah Jalan Anyer-Panarukan
Selain itu terdapat juga sejumlah titik rawan kemacetan terutama di jalur utama yakni di wilayah Kecamatan Karanganyar, di mana terdapat perlintasan rel kereta api dan juga aktivitas pasar.
Sejumlah pasar yang berpotensi macet di antaranya seperti di Pasar Gombong, Karanganyar, Sruweng dan juga Kutowinangun.
"Untuk titik kemacetan kami laporkan di jalan nasional terdapat trouble spot di Kecamaatan Karanganyar, yang biasanya kereta melintas sehari sebanyak 98 kereta, akan tetapi di musim mudik lebaran ini sehari sampai dengan 124 kereta melintas. Untuk pasar ada beberapa tapi tidak begitu crowded untuk pasar tumpahnya," ungkapnya.
Koyim menyebutkan, diprediksi akan terjadi peningkatan pemudik pada 2024 yakni sekitar 193.6 juta pengendara yang melintasi jalur tersebut.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada para pemudik untuk memastikan kendaraan dalam kendaraan prima serta bahan bakar yang cukup agar lancar pada saat melaksanakan arus mudik 2024.