Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nyumet Dung, Tradisi Jelang Buka Puasa di Masjid Agung Semarang

Kompas.com - 30/03/2024, 08:22 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki banyak tradisi saat bulan Ramadhan. Salah satunya, tradisi Nyumet Dung yang diselenggarakan Masjid Agung Semarang tiap jelang berbuka puasa.

Tradisi Nyumet Dung sudah berlangsung sejak tahun 1980-an. Hanya saja, tradisi ini sempat terhenti dan kembali diadakan pada Ramadhan tahun ini.

Pengurus Masjid Agung Semarang, Khoirul Ikhsan mengatakan, dulunya Nyumet Dung dilakukan dengan menggunakan letusan bubuk mesiu petasan. Namun, saat ini Nyumet Dung diganti dengan suara sirine dan letusan kembang api.

"Baru Ramadhan tahun ini diadakan lagi. Setiap hari pas mau buka puasa dinyalain, kecuali kalau hujan," tutur Ikhsan kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Tradisi Hui lo Kunu, Berburu Kacang dan Pisang Saat Pertengahan Ramadhan di Batudaa Gorontalo

Ikhsan mengatakan, prosesi Nyumet Dung biasanya dilakukan oleh pengurus dan remaja Masjid Agung Semarang.

Menjelang waktu berbuka puasa, pengurus dan remaja Masjid Agung Semarang akan melakukan arak-arakan dari masjid menuju Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang. Setelah sirine berbunyi, kembang api dinyalakan. Lantas, azan maghrib dikumandangkan.

"Iya, itu diartikan sebagai pertanda berbuka puasa. Kita mengukir sejarah, karena saat sore banyak yang hadir. Anak-anak kalau lihat kembang api juga kebahagiannya luar biasa," ucap dia.

Baca juga: Melihat Tradisi Roah, Perekat Rasa Persaudaraan Masyarakat Sasak Saat Ramadhan

Di samping itu, Ikhsan menyebut, selain menyaksikan tradisi Nyumet Dung, masyarakat juga dapat menikmati kuliner Ramadhan yang ada di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang.

"Di sini juga ada kuliner Ramadhan. Jadi masyarakat bisa berbuka di sini, sekaligus menikmati wisata hiburan gratis. Ini menjadi daya tarik tersendiri," pungkas Ikhsan.

Salah satu masyarakat, Farah Fadila mengaku baru pertama kali menyaksikan tradisi Nyumet Dung.

Menurut dia, tradisi ini cukup unik lantaran berbeda dengan tradisi di daerah-daerah lain.

"Baru lihat pertama kali. Unik sih, seru walaupun awalnya agak kaget," ucap Farah.

Pengunjung lainnya, Habibi mengatakan, Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang memiliki suasana yang hangat. Sehingga, tempat ini menjadi salah satu tempat favoritnya menunggu buka puasa atau ngabuburit.

"Biasanya nyari kuliner, ditambah lagi sekarang ada budaya dung itu jadi bisa menikmati petasan, ramai-ramai gitu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Motor di Parkiran Indekos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Indekos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com