Salin Artikel

Mengenal Nyumet Dung, Tradisi Jelang Buka Puasa di Masjid Agung Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki banyak tradisi saat bulan Ramadhan. Salah satunya, tradisi Nyumet Dung yang diselenggarakan Masjid Agung Semarang tiap jelang berbuka puasa.

Tradisi Nyumet Dung sudah berlangsung sejak tahun 1980-an. Hanya saja, tradisi ini sempat terhenti dan kembali diadakan pada Ramadhan tahun ini.

Pengurus Masjid Agung Semarang, Khoirul Ikhsan mengatakan, dulunya Nyumet Dung dilakukan dengan menggunakan letusan bubuk mesiu petasan. Namun, saat ini Nyumet Dung diganti dengan suara sirine dan letusan kembang api.

"Baru Ramadhan tahun ini diadakan lagi. Setiap hari pas mau buka puasa dinyalain, kecuali kalau hujan," tutur Ikhsan kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Ikhsan mengatakan, prosesi Nyumet Dung biasanya dilakukan oleh pengurus dan remaja Masjid Agung Semarang.

Menjelang waktu berbuka puasa, pengurus dan remaja Masjid Agung Semarang akan melakukan arak-arakan dari masjid menuju Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang. Setelah sirine berbunyi, kembang api dinyalakan. Lantas, azan maghrib dikumandangkan.

"Iya, itu diartikan sebagai pertanda berbuka puasa. Kita mengukir sejarah, karena saat sore banyak yang hadir. Anak-anak kalau lihat kembang api juga kebahagiannya luar biasa," ucap dia.

Di samping itu, Ikhsan menyebut, selain menyaksikan tradisi Nyumet Dung, masyarakat juga dapat menikmati kuliner Ramadhan yang ada di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang.

"Di sini juga ada kuliner Ramadhan. Jadi masyarakat bisa berbuka di sini, sekaligus menikmati wisata hiburan gratis. Ini menjadi daya tarik tersendiri," pungkas Ikhsan.

Salah satu masyarakat, Farah Fadila mengaku baru pertama kali menyaksikan tradisi Nyumet Dung.

Menurut dia, tradisi ini cukup unik lantaran berbeda dengan tradisi di daerah-daerah lain.

"Baru lihat pertama kali. Unik sih, seru walaupun awalnya agak kaget," ucap Farah.

Pengunjung lainnya, Habibi mengatakan, Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang memiliki suasana yang hangat. Sehingga, tempat ini menjadi salah satu tempat favoritnya menunggu buka puasa atau ngabuburit.

"Biasanya nyari kuliner, ditambah lagi sekarang ada budaya dung itu jadi bisa menikmati petasan, ramai-ramai gitu," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/30/082242978/mengenal-nyumet-dung-tradisi-jelang-buka-puasa-di-masjid-agung-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke