BENGKULU, KOMPAS.com - Wansa tersenyum. Wajahnya semringah saat menerima insentif sebesar Rp 21.690.000, karena telah merawat serta menanam 1.446 pohon di perkebunannya.
Wansa adalah salah seorang petani yang ikut dalam program baby tree atau mengasuh pohon di Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tak hanya Wansa ketiban untung, ada 26 petani lain yang juga mendapat rejeki dari menanam pohon di kebun yang mereka kelola.
"Ini setelah saya berhasil merawat dan menjaga 1.446 atau 97 persen dari total 1.490 pohon yang ditanam pada tahun lalu."
"Saya pastikan pohon ini tumbuh, dan bukti pertumbuhan diupload ke dalam aplikasi karlon yang dikembangkan Jejak.in," ungkap Wansa, Rabu (27/3/2024).
Baca juga: Simak, 6 Tips Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah
Selama proses merawat, bibit pohon yang ditanam dipasangi barcode, lalu dipindai dengan smartphone, hingga muncul data yang diisi dengan tinggi pohon, diameter, serta foto bibit.
"Dengan aplikasi ini, bibit yang ditanam terpantau pertumbuhannya. Kami tidak menyangka, pohon yang ditanam bisa memberi kami nilai sebanyak ini, yang tentu membawa berkah bagi kami jelang lebaran," ujar Wansa.
Senada dengan Wansa, Ketua Koperasi Harapan Bersama Desa Air Tenam, Sarno juga bahagia. Dia menanam 741 bibit, dan yang tumbuh 715 bibit atau sekitar 96 persen.
“Kami merawat dan memantau bibit yang diberikan, karena ini tidak hanya soal menanam tapi soal masa depan kami yang menggantungkan hidup dari hasil hutan," ujar Sarno yang pada tahap kedua ini menerima Rp 10.725.000.
Lebih lanjut Sarno mengatakan, dana ini sebagian pun akan digunakan untuk merawat pohon, dan sebagian lainnya untuk kebutuhan menghadapi lebaran.