Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Pengasuh Pohon di Bengkulu, Terima Insentif Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 27/03/2024, 17:30 WIB
Firmansyah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Wansa tersenyum. Wajahnya semringah saat menerima insentif sebesar Rp 21.690.000, karena telah merawat serta menanam 1.446 pohon di perkebunannya.

Wansa adalah salah seorang petani yang ikut dalam program baby tree atau mengasuh pohon di Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan

Tak hanya Wansa ketiban untung, ada 26 petani lain yang juga mendapat rejeki dari menanam pohon di kebun yang mereka kelola.

"Ini setelah saya berhasil merawat dan menjaga 1.446 atau 97 persen dari total 1.490 pohon yang ditanam pada tahun lalu."

"Saya pastikan pohon ini tumbuh, dan bukti pertumbuhan diupload ke dalam aplikasi karlon yang dikembangkan Jejak.in," ungkap Wansa, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Simak, 6 Tips Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah

Selama proses merawat, bibit pohon yang ditanam dipasangi barcode, lalu dipindai dengan smartphone, hingga muncul data yang diisi dengan tinggi pohon, diameter, serta foto bibit.

"Dengan aplikasi ini, bibit yang ditanam terpantau pertumbuhannya. Kami tidak menyangka, pohon yang ditanam bisa memberi kami nilai sebanyak ini, yang tentu membawa berkah bagi kami jelang lebaran," ujar Wansa.

Senada dengan Wansa, Ketua Koperasi Harapan Bersama Desa Air Tenam, Sarno juga bahagia. Dia menanam 741 bibit, dan yang tumbuh 715 bibit atau sekitar 96 persen.

“Kami merawat dan memantau bibit yang diberikan, karena ini tidak hanya soal menanam tapi soal masa depan kami yang menggantungkan hidup dari hasil hutan," ujar Sarno yang pada tahap kedua ini menerima Rp 10.725.000.

Lebih lanjut Sarno mengatakan, dana ini sebagian pun akan digunakan untuk merawat pohon, dan sebagian lainnya untuk kebutuhan menghadapi lebaran.

 

Petani di Bengkulu Selatan mendapatkan intensif babby tree atau mengasuh pohon kolaborasi bersama KKI WarsiKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Petani di Bengkulu Selatan mendapatkan intensif babby tree atau mengasuh pohon kolaborasi bersama KKI Warsi

"Kami tentunya bersyukur dengan adanya program baby tree ini. Karena secara langsung memberikan semangat bagi kami untuk melakukan upaya pemulihan hutan melalui insentif yang dikembangkan di desa kami, yang berada tepi kawasan hutan," sebut Sarno.

Direktur Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Adi Junedi mengatakan, petani Desa Air Tenam mengikuti program baby tree yaitu penanaman pohon go green yang berkolaborasi dengan KKI Warsi dan Jejakin, serta dukungan bibit dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun.

Baca juga: HUT ke-10, RER Ajak Mahasiswa Lima Universitas Jaga Kelestarian Hutan

“Pohon yang ditanam di antaranya jenis durian, petai, dan pinang. Totalnya sebanyak 9.829 pohon, dengan luasan area 42,8 hektar," sebut Adi.

Menurut dia, pohon-pohon tersebut ditanam di areal Perhutanan Sosial (PS) yang dikelola petani Air Tenam, dengan skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM).

"Dalam penanaman pohon ini, dibangun kesepakatan. Di mana petani harus memelihara dan memastikan pohon tersebut tumbuh," tegas Adi.

Lalu, sebagai bentuk penghargaan, para petani diberikan reward sebesar Rp 70.000 per batang yang dibagi ke dalam empat kali pembayaran.

"Masing-masing sebesar Rp 20.000 setelah tanam. Kemudian di tahun pertama Rp 15.000, tahun kedua Rp 15.000, dan di tahun ketiga Rp 20.000 untuk setiap batangnya," kata Adi.

Adi menyampaikan, pada tahap II ini pohon telah memasuki umur satu tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola para petani.

Baca juga: Hutan Lestari dan Riwayat Penyelamatan Hidup Manusia

"Kami tentunya sangat bangga, karena petani yang terlibat program ini menunjukkan komitmennya dengan dibuktikan dari hasil monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96 persen,” papar Adi.

Koordinator Program Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Emmy Primadona, menyebut keberhasilan program ini, secara langsung menunjukkan petani sangat antusias untuk menjaga kelestarian kawasan hutan.

"Kami berharap program-program seperti ini terus bertumbuh dan memberikan manfaat langsung, baik kepada petani yang menumbuhkan hutan, maupun pada alam lingkungan kita guna kelangsungan kehidupan bumi,” tambah Emmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com