"Kami tentunya bersyukur dengan adanya program baby tree ini. Karena secara langsung memberikan semangat bagi kami untuk melakukan upaya pemulihan hutan melalui insentif yang dikembangkan di desa kami, yang berada tepi kawasan hutan," sebut Sarno.
Direktur Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Adi Junedi mengatakan, petani Desa Air Tenam mengikuti program baby tree yaitu penanaman pohon go green yang berkolaborasi dengan KKI Warsi dan Jejakin, serta dukungan bibit dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun.
Baca juga: HUT ke-10, RER Ajak Mahasiswa Lima Universitas Jaga Kelestarian Hutan
“Pohon yang ditanam di antaranya jenis durian, petai, dan pinang. Totalnya sebanyak 9.829 pohon, dengan luasan area 42,8 hektar," sebut Adi.
Menurut dia, pohon-pohon tersebut ditanam di areal Perhutanan Sosial (PS) yang dikelola petani Air Tenam, dengan skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM).
"Dalam penanaman pohon ini, dibangun kesepakatan. Di mana petani harus memelihara dan memastikan pohon tersebut tumbuh," tegas Adi.
Lalu, sebagai bentuk penghargaan, para petani diberikan reward sebesar Rp 70.000 per batang yang dibagi ke dalam empat kali pembayaran.
"Masing-masing sebesar Rp 20.000 setelah tanam. Kemudian di tahun pertama Rp 15.000, tahun kedua Rp 15.000, dan di tahun ketiga Rp 20.000 untuk setiap batangnya," kata Adi.
Adi menyampaikan, pada tahap II ini pohon telah memasuki umur satu tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola para petani.
Baca juga: Hutan Lestari dan Riwayat Penyelamatan Hidup Manusia
"Kami tentunya sangat bangga, karena petani yang terlibat program ini menunjukkan komitmennya dengan dibuktikan dari hasil monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96 persen,” papar Adi.
Koordinator Program Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Emmy Primadona, menyebut keberhasilan program ini, secara langsung menunjukkan petani sangat antusias untuk menjaga kelestarian kawasan hutan.
"Kami berharap program-program seperti ini terus bertumbuh dan memberikan manfaat langsung, baik kepada petani yang menumbuhkan hutan, maupun pada alam lingkungan kita guna kelangsungan kehidupan bumi,” tambah Emmy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.