KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir

Kompas.com - 24/03/2024, 19:05 WIB
Nethania Simanjuntak,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) akan menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai langkah rehabilitasi selepas bencana banjir di Kabupaten Demak, pekan depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mendampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam rangka penyerahan bantuan pangan kepada warga korban banjir di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (24/3/2024).

Dalam rakor tersebut, Pemprov Jateng bersama BNPB dan Kementerian PUPR akan membahas langkah-langkah rehabilitasi, yakni penuntasan masalah tanggul, perbaikan rumah warga yang rusak, perbaikan jalan utama yang rusak, dan perbaikan sanitasi.

"Saat ini, kami sedang lakukan pendataan semua, termasuk jalan raya dan perumahan masyarakat. Pada saatnya, kami segera koordinasikan untuk diperbaiki. Terutama jalan-jalan utama, jalan nasional yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Terlebih, sebentar lagi ada arus mudik dan arus balik," ujar Nana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta

Pada kesempatan itu, Nana juga memaparkan progres penanggulangan banjir.

Sebanyak empat tanggul yang jebol, baik yang ada di Demak maupun di Grobogan, sudah berhasil ditutup. Penutupan tanggul jebol menyurutkan genangan air.
Selain itu, pemerintah juga mengoperasikan 22 pompa untuk membuang air yang masih menggenang menuju ke sungai.

Bapanas salurkan bantuan

Arief menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang terjadi di Demak. Sebab, terdapat 17.000 ha lahan pertanian yang terendam air akibat banjir. Akibatnya, Demak kehilangan produksi beras hingga 200.000 ton.

"Kami sangat prihatin karena sebenarnya pada Maret dan April ini salah satu sumber padi kita adalah Demak. Ada yang bisa diselamatkan, ada yang tidak bisa diselamatkan. Kalau bisa diselamatkan, biasanya langsung dikeringkan dan langsung masuk ke penggilingan padi," ujar Arief.

Baca juga: Pemprov Jateng Bakal Gelar 100 Pasar Murah hingga Lebaran

Sebagai bentuk keprihatinan, Bapanas bersama badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan swasta, dan asosiasi di bidang pangan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir.

Bantuan yang diberikan berupa pangan dan fasilitas senilai lebih dari Rp 581 juta. Pangan yang diberikan meliputi beras, sembako, telur ayam, susu, sosis, dan lain-lain.

Arief berharap, bantuan yang dibawa bisa mencukupi kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir.

Nana pun menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui Bapanas kepada masyarakat Kabupaten Demak yang terdampak banjir.

Baca juga: Banjir Demak Mulai Surut, Pantura Arah Kudus Masih Ditutup

Bantuan tersebut, lanjutnya, dipastikan bermanfaat bagi warga yang menerimanya. 

Baca tentang

Terkini Lainnya

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com