Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Marbut di Pekanbaru, Hidup dengan Gaji Kecil yang Telat Dibayar

Kompas.com - 22/03/2024, 16:26 WIB
Idon Tanjung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Usai ibadah shalat ashar berjamaah, Kamis (21/3/2024), Muizzul berkeliling mematikan kipas angin dan pendingin ruangan yang ada di berbagai sudut Masjid Paripurna Al-Muttaqin.

Pekerjaan itu memang biasa dilakukan pria bernama lengkap Muizzul Hidayat, sebagai marbut masjid yang berada di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, pria 23 tahun ini lantas duduk bersandar di tiang dalam masjid sambil membuka ponselnya.

Meski usianya masih tergolong muda, namun Dayat -demikian dia biasa disapa, sudah mau melakukan pekerjaan yang terikat.

"Saya masih muda, belum nikah. Saya mau jadi marbut karena sudah terbiasa mondok waktu sekolah pesantren. Pekerjaan seperti ini kan tentu terikat," ujar Dayat sambil tersenyum.

Baca juga: Jadi Marbut di Mushala Agam, Zawir Ingin Selesaikan Kuliah

Dayat yang berasal dari Kabupaten Pelalawan adalah anak kedua dari empat bersaudara.

Dia menjadi marbut di Masjid Paripurna Al-Muttaqin sejak 2019 atau sudah sekitar lima tahun. Selama itu pula, banyak suka duka yang harus dialaminya.

Salah satunya adalah saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, di mana dia tak bisa menikmati kebersamaan dengan keluarganya.

"Ayah sama ibu tinggal di Pelalawan. Saya kerja jadi marbut di sini. Saya rindu buka bersama orangtua."

"Lebaran kadang tak bisa pulang di hari pertama, karena pekerjaan. Saya mencoba bersabar dan ikhlas," ujar Dayat.

Gaji kecil dan terlambat

Sebagai marbut dia digaji Rp 2,1 juta setiap bulan. Gaji tersebut diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru.

Gaji yang diterimanya jelas kecil, karena masih di bawah upah minimum kota (UMK) yang sebesar Rp 3,4 juta.

Tak hanya itu, Dayat mengaku gajinya pun sering telat dibayar. Terkadang, gaji satu bulan diterima di bulan ketiga.

"Misalnya gaji bulan Januari dibayar pada Maret. Tapi cuma satu bulan yang dibayarkan yang bulan Januari. Enggak dirapel jadi tiga bulan," sebut Dayat.

Baca juga: Gerakan Cinta Marbut di Masjid At-Taqwa, Jaminan Hari Tua hingga Umroh

"Kalau bilang cukup, ya dicukup-cukupkan. Tetap bersyukur. Saya juga kirim uang buat orangtua di Pelalawan, apalagi ayah saya sudah sakit-sakitan karena faktor usia," ujar Dayat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com