Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras dan Telur di Sikka Naik Jelang Lebaran, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 22/03/2024, 13:14 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga beras dan telur di sejumlah pasar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan jelang Lebaran 2024.

Kepala Dinas Disperindag dan Koperasi UKM Sikka, Yosep Benyamin, mengungkapkan, harga beras jenis premium naik hingga Rp 16.000 per kilogram dan beras medium Rp 14.000 per kilogram.

Yosep mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan para distributor beras, kenaikan harga disebabkan suplai beras dari Jawa dan Sulawesi berkurang.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Kamis 21 Maret 2024, Harga Telur Ayam Ras Naik

Dia memperkirakan harga beras mulai stabil pada April 2024.

"Sekarang sudah mulai musim panen di Pulau Jawa dan Sulawesi, sekitar April harga beras akan mulai menurun. Sekarang masih naik karena stok lama," ujar Yosep saat ditemui Kompas.com di Maumere, Jumat (22/3/2024).

Pemerintah, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat dan distributor untuk melakukan operasi pasar atau gerakan pasar murah.

Tujuannya mengendalikan harga beras serta inflasi.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bulog untuk menyuplai beras ke setiap rumah pangan yang telah disiapkan pemerintah.

"Rumah pangan atau kios ini tersebar di sejumlah pasar totalnya kurang lebih 29 rumah pangan sehingga harga bisa dikendalikan," kata dia.

Selain beras, beber Yosep, harga telur juga mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca juga: Naik Lagi, Harga Telur di Semarang Tembus Rp 32.000 Per Kg dan Daging Ayam Rp 40.000

Harga satu papan telur yang sebelumnya Rp 58.000, kini naik menjadi Rp 65.000 per papan.

Penyebabnya selain karena produksi yang ada di daerah tidak mampu mencukupi memenuhi permintaan konsumen, juga harga pakan ayam mengalami kenaikan.

"Peternak akan naik penjualan kalau biaya produksinya naik. Apalagi negara kita juga impor jagung," ujar dia.

Yosep berharap pemerintah pusat membuat kebijakan menekan barang impor, sehingga harga bahan pokok bisa dikendalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com