Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Dompu NTB Blokade Jalan dan Rusak Rumah Tertuduh Dukun Santet

Kompas.com - 22/03/2024, 06:32 WIB
Junaidin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan aksi blokade jalan raya dan merusak rumah milik pasangan suami istri berinisial A (60) dan S (58).

Aksi tersebut dilakukan karena pasangan lanjut usia itu dituding telah menyantet salah seorang tetangganya, Asgari (24).

Korban meninggal setelah jatuh sakit selama sebulan, tepatnya pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 21.00 Wita.

Baca juga: Bermula Sepotong Buah untuk Ibu Pelaku, Nurdin Dituding Dukun Santet dan Dibunuh

Kepala Desa Bakajaya, Umar mengatakan, aksi blokade jalan yang berujung perusakan rumah itu dilakukan warga tak lama setelah proses pemakaman almarhum Asgari.

Pihak keluarga dan warga meminta agar kepolisian melepaskan terduga dukun santet yang sudah mengamankan diri ke mapolres.

"Terduga dukun santet kabur dari rumahnya tidak lama setelah korban ini meninggal, sehingga dicurigai oleh pihak keluarga," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024) malam.

Kecurigaan pihak keluarga semakin kuat setelah mengetahui bahwa A dan S ternyata telah diamankan di Mapolres Dompu.

Hal itu sontak membuat warga melakukan aksi blokade jalan raya dengan kayu dan batu hingga membakar ban. Mereka meminta agar terduga dukun santet dilepas polisi untuk diarak dan dihakimi.

Karena permintaan itu tak dipenuhi, warga lantas merusak rumah terduga dukun santet tersebut.

"Bangunan rumahnya masih berdiri, tapi atap dan isinya sudah rusak parah," ujarnya.

Umar mengungkapkan, korban meninggal karena jatuh sakit sebulan terakhir ini. Dia menderita penyakit aneh seperti tiba-tiba kerasukan dan meraung-raung seperti singa.

Pihak keluarga sudah berupaya membawa korban berobat, namun kondisi kesehatannya tak kunjung membaik hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (20/3/2024) malam.

Pihak keluarga curiga korban telah disantet oleh A dan S. Kecurigaan mereka semakin diperkuat dengan ditemukannya celana pendek dan kolor milik korban di rumah terduga pelaku .

"Keluarga korban ini punya bukti juga dia, ada celana dalam dan celana pendek korban yang ditemukan di rumah terduga dukun itu," jelasnya.

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Zuharis membenarkan bahwa terduga dukun santet tersebut saat diamankan di Mapolres.

Mereka dibawa pada Kamis (21/3/2024) sore oleh jajaran Mapolsek Woja untuk menghindari adanya aksi anarkistis dari warga setempat yang menuduhnya sebagai dukun santet.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Nurdin yang Dituduh Dukun Santet di Bima Ternyata 4 Bersaudara

Terkait proses lebih lanjut, pihaknya menunggu sikap dari keluarga terduga korban apakah akan malaporkan atau sebaliknya.

"Kedua orang tersebut diamankan untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas. Sementara untuk situasi terkini sudah kondusif, warga juga membuka blokade jalan," kata Zuharis saat dikonfirmasi Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com