Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tegal Dedy Yon Purna Tugas Sabtu Ini, Karangan Bunga Bertebaran di Jalanan

Kompas.com - 21/03/2024, 18:29 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Dedy Yon Supriyono akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Wali Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng) periode 2019-2024 pada Sabtu (23/4/2024).

Jelang purna tugas, banyak karangan bunga bertebaran di pinggir jalanan Kota Tegal. Karangan bunga sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi selama lima tahun membangun kota.

Pantauan Kompas.com, karangan bunga dan baliho banyak bertebaran tak hanya di pinggir jalan nasional, namun juga hingga ke jalan-jalan protokol dan akses keluar gang perkampungan.

Baca juga: Wali Kota Tegal 1999-2009 Adi Winarso Tutup Usia di Surabaya

Selain itu, puluhan karangan bunga juga dipasang melingkari jalanan Alun-alun Kota Tegal. Tak hanya diberikan oleh instansi pemerintah dan swasta, namun juga dari kalangan masyarakat, tokoh, serta komunitas.

Kiprah Dedy Yon Supriyono menjabat sebagai Wali Kota dalam lima tahun terakhir mendapat catatan dari kalangan masyarakat. Salah satunya dari tokoh nelayan.

Menurut tokoh nelayan asal Tegalsari, Kota Tegal, Riswanto menyebut, Dedy Yon merupakan sosok Wali Kota yang fenomenal sehingga layak diapresiasi.

Meski terkadang menuai pro dan kontra di tengah masyarakat dalam mengambil langkah dan kebijakan selama lima tahun perjalanannya.

Salah satu langkah berani yang diambil, kata Riswanto adalah dalam mengubah dan menata wajah di kawasan alun-alun, Jl. Pancasila, dan kawasan Jl. A. Yani.

"Sekarang dengan perubahan tatanan wajah kota yang semakin apik menjadikan daya tarik wisata dari masyarakat lokal dan pendatang dari luar kota yang akan menambah dampak positif menggerakan ekonomi masyarakat," kata Riswanto.

Selain fenomenal, Dedy Yon yang nyentrik dalam mendukung program-program pemerintahannya. Dedy juga sering tampil dengan memakai kostum busana menarik perhatian masyarakat hingga menjadi viral.

Namun demikian, Ketua Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HNSI) Jateng ini juga memberikan catatan khusus bagi jalannya pemerintahan Dedy Yon.

Menurut Riswanto, suksesnya pembangunan di pusat perkotaan belum diimbangi atau belum adanya perhatian khusus dengan permasalahan yang ada di pesisir utara Kota Tegal.

Salah satunya terkait sedimentasi, rob, kesan kumuhnya pelabuhan perikanan, dan ancaman abrasi.

Diungkapkan Riswanto, sedimentasi di kantong-kantong nelayan permasalahan yang sudah sangat lama dikeluhkan nelayan.

Baca juga: Pekerja di Tegal Tewas Terjepit Besi Tower di Ketinggian 50 Meter

Titik sungai yang mengalami sedimentasi di antaranya Sungai Sibelis, Kalibacin, dan Kali Kemiri di Muarareja.

Halaman:


Terkini Lainnya

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com