TEGAL, KOMPAS.com - Dedy Yon Supriyono akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Wali Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng) periode 2019-2024 pada Sabtu (23/4/2024).
Jelang purna tugas, banyak karangan bunga bertebaran di pinggir jalanan Kota Tegal. Karangan bunga sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi selama lima tahun membangun kota.
Pantauan Kompas.com, karangan bunga dan baliho banyak bertebaran tak hanya di pinggir jalan nasional, namun juga hingga ke jalan-jalan protokol dan akses keluar gang perkampungan.
Baca juga: Wali Kota Tegal 1999-2009 Adi Winarso Tutup Usia di Surabaya
Selain itu, puluhan karangan bunga juga dipasang melingkari jalanan Alun-alun Kota Tegal. Tak hanya diberikan oleh instansi pemerintah dan swasta, namun juga dari kalangan masyarakat, tokoh, serta komunitas.
Kiprah Dedy Yon Supriyono menjabat sebagai Wali Kota dalam lima tahun terakhir mendapat catatan dari kalangan masyarakat. Salah satunya dari tokoh nelayan.
Menurut tokoh nelayan asal Tegalsari, Kota Tegal, Riswanto menyebut, Dedy Yon merupakan sosok Wali Kota yang fenomenal sehingga layak diapresiasi.
Meski terkadang menuai pro dan kontra di tengah masyarakat dalam mengambil langkah dan kebijakan selama lima tahun perjalanannya.
Salah satu langkah berani yang diambil, kata Riswanto adalah dalam mengubah dan menata wajah di kawasan alun-alun, Jl. Pancasila, dan kawasan Jl. A. Yani.
"Sekarang dengan perubahan tatanan wajah kota yang semakin apik menjadikan daya tarik wisata dari masyarakat lokal dan pendatang dari luar kota yang akan menambah dampak positif menggerakan ekonomi masyarakat," kata Riswanto.
Selain fenomenal, Dedy Yon yang nyentrik dalam mendukung program-program pemerintahannya. Dedy juga sering tampil dengan memakai kostum busana menarik perhatian masyarakat hingga menjadi viral.
Namun demikian, Ketua Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HNSI) Jateng ini juga memberikan catatan khusus bagi jalannya pemerintahan Dedy Yon.
Menurut Riswanto, suksesnya pembangunan di pusat perkotaan belum diimbangi atau belum adanya perhatian khusus dengan permasalahan yang ada di pesisir utara Kota Tegal.
Salah satunya terkait sedimentasi, rob, kesan kumuhnya pelabuhan perikanan, dan ancaman abrasi.
Diungkapkan Riswanto, sedimentasi di kantong-kantong nelayan permasalahan yang sudah sangat lama dikeluhkan nelayan.
Baca juga: Pekerja di Tegal Tewas Terjepit Besi Tower di Ketinggian 50 Meter
Titik sungai yang mengalami sedimentasi di antaranya Sungai Sibelis, Kalibacin, dan Kali Kemiri di Muarareja.