BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sebanyak 18 orang warga di Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga menjadi korban penipuan investasi bodong berkedok jual beli solar.
Seluruh korban sudah membuat laporan kepolisian secara bergantian di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel.
Direktur Ditreskrimum Polda Kalsel, Kombes Erick Frendriz mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan berdasarkan laporan dari para korban.
"Hingga saat ini sudah ada 18 korban yang melapor ke Ditreskrimum Polda Kalsel," ujar Erick kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: Curhat Pemuda di Semarang, Tabungan Belasan Juta untuk Biaya Nikah Raib Kena Tipu Jual Beli Online
Korban yang berjumlah 18 orang itu mengaku mengalami kerugian materil bervariasi. Jika ditotal jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
"Berdasarkan laporan kerugian mencapai Rp 8 miliar," ungkapnya.
Pelaku penipuan investasi bodong ini diketahui berinisial FN.
Baca juga: Buron 10 Tahun, DPO Investasi Bodong “Trading Forex” Ditangkap di Magelang
Erick mengatakan jika FN belum ditetapkan sebagai tersangka sebab pengumpulan alat bukti serta pemeriksaan terhadap para saksi masih dilakukan penyidik.
Namun, pihaknya memastikan akan menetapkan status tersangka kepada FN, apabila seluruh alat bukti terpenuhi.
"Jadi prosesnya masih pemeriksaan saksi korban," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu korban berinisial K mengaku melaporkan FN karena mengalami kerugian hingga mencapai Rp 175 juta.
Baca juga: 8 Hal yang Wajib Dipahami Sebelum Memilih Asuransi, Apa Saja?
Dana itu merupakan hasil patungan bersama rekannya karena tergiur keuntungan yang ditawarkan oleh FN.
"Dana tersebut disetorkan secara bertahap dan dimulai dari sekian puluh juta, terakhir menyetorkan dana pada pertengahan Februari 2024 sekitar Rp 80 juta," ujar K kepada wartawan usai membuat laporan kepolisian di Polda Kalsel.
Sebelumnya K bersama korban lainnya menggeruduk rumah FN di Banjarbaru, namun FN keburu kabur dan sulit dihubungi.
Hal itulah yang membuat para korban akhirnya merasa ditipu dan membuat laporan kepolisian.
"Korbannya banyak, mungkin ratusan orang," pungkas K.
Baca juga: Mengenal 7 Anak Cucu Pertamina, dari Urusi Asuransi hingga Perhotelan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.