Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pencuri Hiasan Kubah Masjid Senilai Rp 3 Miliar Seorang Diri

Kompas.com - 12/03/2024, 06:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aparat Polres Buru, Maluku, menegaskan, AG merupakan satu-satunya pencuri hiasan kubah masjid dari emas seberat 2,6 kilogram di masjid Desa Kayeli.

Menurut polisi, tidak ada keterlibatan pihak lain dalam pencurian hiasan kubah masjid atau disebut tiang alif senilai Rp 3 miliar tersebut.

"Yang melakukan pencurian tiang alif adalah saudara AG sendiri, jadi sejauh ini pelakunya tunggal dan tidak ada keterlibatan orang lain," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Buru Iptu Aditya Bambang Sundawa kepada wartawan di Kantor Polres Buru, Senin (11/3/2024).

Aditya menjelaskan, saat diperiksa penyidik, tersangka AG sempat mengakui bahwa saat melancarkan aksinya itu dibantu oleh empat orang lainnya.

Baca juga: AG Curi Hiasan Kubah Masjid dari Emas Senilai Rp 3 Miliar untuk Bayar Utang

Keempat orang tersebut yakni AU (59), YI (42), RS (59), dan RT (61). Keempat orang ini sempat diamankan untuk dimintai keterangannya di kantor Polres pada Minggu (10/3/2024).

Menurut Aditya, setelah keempat orang tersebut diperiksa, ternyata tidak ada bukti keterlibatan.

"Terlakit dengan informasi yang beredar itu tidaklah benar. Betul, kami memang mengamankan empat orang. Kami mintai keterangan dari mereka itu berdasarkan keterangan dari AG sendiri. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di ruangan terpisah, kami tidak menemukan adanya keterlibatan empat orang saksi tersebut dengan tersangka dan keterangan empat saksi tidak berkesesuaian dengan keterangan tersangka," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Pencurian Hiasan Kubah Masjid dari Emas, Pelaku Bawa Tangga Susuri Sungai

Dia menjelaskan, untuk membuktikan semua itu, penyidik kemudian melakukan reka ulang kasus tersebut di lokasi kejadian, yakni di Desa Kayeli.

"Kami berangkat bersama tersangka ke Desa Kayeli untuk melakukan reka adegan di TKP dan itu dipimpin oleh saya sendiri," ujarnya.

Menurutnya, dari hasil reka ulang yang dilakukan, tidak terbukti ada keterlibatan orang lain dalam kasus pencurian tersebut.

Adapun hasil reka ulang kasus pencurian hiasan kubah masjid di Desa Kayeli itu disaksikan langsung oleh sebagian besar warga di desa tersebut.

"Dari hasil reka adegan ditemukan fakta bahwa AG pelaku pencurian itu sendiri dan itu disaksikan langsung oleh masyarakat Desa Kayeli, jadi sejauh ini pelakunya tunggal," ungkapnya.

Tersangka AG ditangkap polisi di sebuah lokasi di Namlea, Kabupaten Buru, saat hendak kabur ke Maluku Utara pada Kamis (7/3/2024).

Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa beberapa kepingan tiang alif yang disimpan di sejumlah lokasi.

Sebelumnya, hiasan kubah masjid atau tiang alif di Masjid Al Huda, Desa Kayeli, Kabupaten Buru, yang terbuat dari emas seberat 2,6 kilogram hilang dicuri pada Senin (4/3/2024) dini hari.

Tiang alif emas tersebut merupakan sumbangan warga Desa Kayeli dan penambang di Gunung Botak.

Hilangnya tiang alif di kubah masjid tersebut membuat heboh warga di Kabupaten Buru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com