AMBON, KOMPAS.com - AG, nelayan asal Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, ditangkap usai mencuri hiasan kubah dari emas seberat 2,6 kilogram senilai Rp 3 miliar.
Kepala Satuan Reskrim Polres Buru Iptu Aditya Bambang Sundawa mengatakan, tersangka mencuri hiasan masjid menggunakan tangga dan tali.
Baca juga: Pencuri Hiasan Kubah Masjid dari Emas Senilai Rp 3 Miliar Ditangkap
"Tersangka menggunakan dua buah tangga kayu. Yang pertama tangga berukuran 5,18 meter dan satu lagi tangga yang tingginya 3 meter, serta tali nilon sepanjang 5 meter," kata Aditya saat menyampaikan keterangan pers di kantor Polres Buru, Senin (11/3/2024).
Baca juga: Sejumlah Orang Ditahan Usai Hiasan Kubah Masjid dari Emas Ditemukan Terkubur di Hutan
Awalnya, AG mengambil tali dan dua tangga yang telah diletakan di samping rumahnya.
Tali dan tangga tersebut kemudian dibawa tersangka ke masjid dengan cara menyusuri aliran sungai yang dekat dengan masjid tersebut.
"Karena di sekitar TKP itu ada jembatan dan dia membawanya melalui sungai. Sampai di pohon mangga dekat masjid, tersangka naik dengan menarik tangga yang di bawah," ungkapnya.
Setelah tiba di sekitar lokasi, AG memikul peralatan yang disiapkan itu menuju masjid.
AG masuk ke masjid melalui pintu belakang. Kemudian dia sempat balik lagi untuk mengambil tangga sepanjang 3 meter.
AG perlahan menaiki kubah masjid sambil membawa tangga tiga meter dan tali serta sebuah kayu. Tali yang dibawa kemudian diikat melingkari kubah masjid.
"Tujuan tersangka mengikat tali melingkari kubah itu agar tangga yang dibawa naik tidak jatuh karena kubah itu sedikit licin," ujarnya.
Setelah berhasil naik ke atas kubah masjid, AG menarik hiasan tersebut dengan bantuan kayu yang telah dipasang besi di ujungnya.
"Ditarik tiga kali dan tiang alif jatuh ke atas atap masjid. Kemudian tersangka membuka tali dan melemparnya bersama tangga ke bawah," ungkapnya.
Hiasan masjid yang juga disebut tiang alif itu patah karena jatuh. Kemudian tersangka kembali mematahkan hiasan itu menjadi lima bagian.
AG kemudian turun dan membawa hiasan itu bersama tangga dan tali melalui sungai.
"Dia kembali melalui jalan yang sama. Kemudian tangga dibuang ke semak-semak sungai," jelasnya.