Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Lewotobi di Flores Timur Turun dari Level Siaga ke Waspada

Kompas.com - 01/03/2024, 19:01 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level II waspada pada Jumat (1/3/2024) pukul 19.00 Wita.

Penurunan status ini berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi pada periode 22-29 Februari 2024.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, berdasarkan pengamatan visual pada periode ini, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Baca juga: Tidak Ada Pergeseran TPS untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-50 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 20-30 derajat celsius.

"Terjadi guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati," ujar Hendra dalam keterangannya, Jumat malam.

Baca juga: Rawan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi, 203 Warga Desa Klantanlo NTT Masih Mengungsi

Dia mengungkapkan, dari data pengukuran drone, didapatkan jarak aliran lava yang diukur dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ke arah timur laut pada tanggal 3 Februari 2024 sejauh 4.170 meter.

Kemudian, tanggal 20 Februari 2024 sejauh 4.290 meter, dan pada 29 Februari 2024 sejauh 4.320 meter.

Jenis gempa yang terekam selama periode ini, yaitu 10 kali gempa guguran, 36 kali gempa embusan, 3 kali gempa harmonik, 13 kali gempa low frequency.

26 gempa hybrid atau fase banyak, 3 kali gempa vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, dan 32 kali tektonik jauh.

Pengamatan secara visual pada periode 22-29 Februari 2024 menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

Panjang aliran lava di timur laut bertambah sekitar 150 meter selama lebih kurang sebulan terakhir.

Penambahan panjang aliran lava ini disebabkan adanya suplai magma yang terindikasi dari munculnya gempa-gempa vulkanik pada 10 Februari 2024, serta dipengaruhi kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi.

"Sehingga memungkinkan lava masih dapat bergerak meskipun sangat perlahan," kata dia.

Hendra melanjutkan, pada periode ini gempa vulkanik dalam masih terekam yang mengindikasikan bahwa suplai magma masih ada. Sementara gempa letusan tidak lagi terekam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usung Luqman Hakim di Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim di Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com