KOMPAS.com - Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan ada 203 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih mengungsi.
Ratusan pengungsi ini merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Mereka belum bisa dipulangkan lantaran tempat tinggalnya masuk zona merah atau rawan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Puncak Gunung Lewotobi Dilanda Hujan, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar Dingin
"Sampai dengan Minggu (11/2/2024) pukul 18.00 Wita jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 203 jiwa," ujar Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hironimus Lamawuran kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).
Hironimus mengatakan, 203 warga terdampak itu menetap di beberapa kamp pengungsian Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang.
Kamp pengungsian itu adalah Polsek Boru 34 jiwa, Koramil Boru 14 jiwa, SDK Kemiri 39 jiwa, SMP Negeri 1 Wulanggitang 89 jiwa, dan TKK St Dominikus 27 jiwa.
"Sebetulnya jumlah pengungsi ini mengalami penambahan dari sebelumnya 92 jiwa. Itu karena ada pergeseran dari pengungsi asal Desa Klatanlo yang di rumah warga di Desa Pululera masuk ke posko lapangan Boru," ujarnya.
Baca juga: Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tersisa 92 Orang
Hironimus menambahkan pelayanan bagi para pengungsi terus dioptimalkan.
Dia juga mengimbau warga yang sudah kembali ke rumah tetap mengikuti rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Untuk diketahui Pemkab Flores Timur menetapkan status transisi darurat ke pemulihan bencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki hingga 14 Februari 2024.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat keputusan Bupati Flores Timur nomor BPBD.300.2.1/007/BID.KL/II/2024 tanggal 7 Februari 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.