SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan, sebanyak 24,5 hektar lahan yang ditanami jagung di wilayah itu gagal panen akibat dampak kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian Sikka Yohanes Emil Satriawan menyebutkan, tanaman jagung yang gagal panen terjadi dua kecamatan, yakni Alok dan Koting.
Baca juga: Curhat Petani Demak, Padi Siap Panen Terendam Banjir, Rugi Puluhan Juta
"Alok 9 hektar, dan Koting 15,5 hektar tanaman jagung yang puso atau gagal panen," ujar Yohanes saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).
Dia menyebutkan, selain puso, tanaman jagung di beberapa kecamatan lain mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Kerusakan berat, yakni Kecamatan Kangae 142 hektar, Paga 14,55 hektar, Lela 5 hektar, dan Kewapante satu hektar. Totalnya 163,55 hektar.
Baca juga: Tiga Bulan Dilanda Kemarau, Direktur PDAM Nunukan Panen Hujatan dan Ancaman Masyarakat
Kemudian, ketegori kerusakan sedang yakni Kecamatan Alok Timur 14 hektar, Kewapante 23 hektar, Kangae 92 hektar, Waigete 14 hektar, Mego 6 hektar, Doreng 2 hektar, Hewokloang 1,5 hektar, Koting 3,5 hektar, Paga 27 hektar, dan Lela 13 hektar.
Sementara kategori kerusakan ringan yakni Kecamatan Alok 13 hektar, Alok Timur 107 hektar, Kewapante 61 hektar, Kangae 104 hektar, dan Nele 42,5 hektar.
Lalu, Kecamatan Mego 5 hektar, Nita 15 hektar, Doreng 0,5 hektar, Hewokloang 5 hektar, Koting 11,5 hektar, dan Lela 126 hektar.
Yohanes menambahkan, petugas lapangan terus memantau kerusakan tanaman jagung dan tanaman lain yang terjadi di sejumlah wilayah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sikka Very Awales mengatakan, salah satu upaya yang pemerintah untuk membantu masyarakat adalah melalui program operasi pangan murah.
Program tersebut sudah dilaksanakan tiga kali. Tujuannya untuk membantu masyarakat.
"Kegiatan gerakan operasi pangan murah juga adalah bagian dari upaya untuk membantu masyarakat yang mengalami kekeringan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.