Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Dilanda Kemarau, Direktur PDAM Nunukan "Panen" Hujatan dan Ancaman Masyarakat

Kompas.com - 26/02/2024, 15:06 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami krisis air bersih sejak Desember 2023.

Kondisi kemarau, mengakibatkan dua embung utama penampung air baku, Embung Sei Bolong dan Embung Sei Bilal, mengalami pengurangan produksi, dari 100 liter per detik di waktu normal, menjadi 20 liter per detik.

"PDAM Nunukan, mengeluarkan kebijakan distribusi air bergilir. Kondisi ini merupakan dampak El Nino, dan Kabupaten Nunukan tidak memiliki sungai debit besar untuk diolah sebagai air bersih," ujar Direktur PDAM Nunukan, Masdi, pada Senin (26/2/2024).

Krisis air bersih, memang biasa terjadi saban tahun. Embung di Nunukan, kata Masdi, bisa dikatakan sebagai tadah hujan.

Baca juga: Gudang Penyimpanan Kayu Olahan di Nunukan Ludes Terbakar

Sehingga, ketersediaan air baku, sangat bergantung dengan turunnya hujan.

Fenomena ini pula, yang belum dipahami oleh banyak pelanggan air bersih. Alhasil, di sejumlah media sosial, banyak berisi hujatan, cacian, bahkan ancaman yang ditujukan kepada PDAM Nunukan.

"Caci maki sampai ancaman di medsos itu sudah sering saya dapat. Tapi, itulah dinamika bekerja di pusat pelayanan masyarakat. Mau tak mau, siap tidak siap, kita terima saja," kata Masdi.

Beragam hujatan di media sosial, diakui Masdi cukup mengganggu. Mungkin bagi Masdi, umpatan dan kalimat kotor, menjadi evaluasi dan muhasabah diri.

Hanya saja, yang ia sesalkan adalah, ketika kalimat kalimat kasar yang dialamatkan padanya, sering dibaca keluarga dan anak-anaknya.

Baca juga: Sungai di Perbatasan RI Surut Akibat El Nino, Masyarakat Nunukan Diminta Waspada

"Saya sering dikasih lihat anak, dia sodorkan Hp, suruh baca kalimat kalimat provokatif di medsos. Saya hanya katakan, sabar saja. Kita semua tidak ada yang ingin kondisi kekeringan begini. Tapi, ini faktor cuaca, bukan masalah human error, atau kerusakan alat. Mungkin itu yang kurang dipahami pelanggan," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com