LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak enam kecamatan di Kota Bandar Lampung mengalami banjir cukup parah. Ribuan warga terdampak dan harus mengungsi.
Banjir ini terjadi pada Sabtu (24/2/2024) sore setelah hujan lebat turun hanya sekitar 3 jam di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Lampung tersebut.
Berdasarkan data inventarisir Polda Lampung, lokasi banjir terparah terjadi di enam kecamatan yakni Kecamatan Kedaton, Rajabasa, Way Halim, Sukabumi, Kedamaian, dan Teluk Betung.
Baca juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjang Satu Desa di Sumbawa, Puluhan Rumah Terendam
Puluhan perumahan dan permukiman warga di kecamatan-kecamatan itu terendam banjir dengan ketinggian mencapai 200 sentimeter.
Di beberapa titik banjir seperti di Kelurahan Nunyai, Kecamatan Rajabasa arus air cukup deras dan membahayakan.
Sedangkan di Kecamatan Way Halim, area parkir RS Urip Sumoharjo terendam banjir dengan ketinggian mencapai 150 sentimeter.
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika mengatakan pihaknya menerjunkan ratusan personel Brimob dan Sabhara untuk kegiatan tanggap bencana.
"Kita bekerja sama dengan instansi lain seperti SAR, TNI dan relawan. Kita fokuskan evakuasi korban," kata Helmy melalui pesan WhatsApp, Minggu (25/2/2024).
Baca juga: Pemilu Susulan di Demak: Demi Nyoblos, Banjir Pun Diterobos
Kepolisian juga melakukan monitoring dan deteksi kerugian materiil serta adanya korban jiwa akibat banjir.
Patroli di kawasan dan perumahan yang ditinggalkan warga juga dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang mengungsi.
"Evakuasi dan pemulihan menjadi prioritas utama kami untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak oleh bencana ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansyah mengatakan anggota masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga terdampak.
Menurutnya, pada Minggu dini hari banjir terpantau mulai surut. Tetapi ada beberapa titik yang belum bisa dijangkau tim penyelamat.
"Ada beberapa lokasi yang masih belum terjangkau oleh tim dikarenakan berada di lokasi bantaran sungai dan arusnya masih kencang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.