AMBON, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reskrim Polres Maluku Tenggara, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen menjadi korban bentrokan antara dua kelompok warga yang terjadi di wilayah tersebut.
Wido terluka akibat terkena anak panah di kepalanya saat berusaha melerai bentrok warga Ohoijang Lampu Merah dengan warga pemda di depan Toko Terra, Perumahan Pemda, Selasa malam (20/2/2024).
Beruntung sejumlah anggota polisi yang ada di lokasi kejadian segera mengevakuasi korban dari lokasi bentrok dan langsung melarikannya ke rumah sakit.
Baca juga: Dipicu Rebutan Pacar, Dua Kelompok Pemuda di Bali Bentrok
Kapolres Malra AKBP Frans Duma mengakui Wido terluka di bagian kepala karena terkena anak panah saat berusaha meredam bentrok yang terjadi.
"Terluka di kepala karena terkena panah saat melerai bentrok," kara Frans kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2023).
Sesaat setelah terkena panah, korban langsung dilarikan ke RSUD Karel Sadsuitubun untuk mendapatkan perawatan medis.
Frans tidak mengungkap kondisi anak buahnya itu apakah terluka parah atau tidak. Namun sesuai rencana, korban akan segera dirujuk ke rumah sakit di Ambon.
"Rencana mau rujuk ke Ambon," ujarnya.
Frans juga belum bersedia mengungkap motif dan penyebab bentrokan kedua warga bisa terjadi.
Frans meminta kedua kelompok warga agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
"Jangan karena masalah sepele, sehingga keamanan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta ternoda karena ulah satu dua orang. Kalau ada masalah segera lapor kepada aparat kepolisian, jangan main hakim sendiri yang malah akan merugikan banyak orang," imbaunya.
Baca juga: Bentrok Warga Dua Desa di Lombok Tengah Berlanjut, Dipicu Penangkapan Pencuri
Terkait bentrok tersebut, ia juga meminta Pejabat Bupati dan seluruh tokoh masyarakat, agama, dan tokoh pemuda dapat menenangkan masyarakat agar tidak lagi terlibat saling serang
"Saya mengimbau kepada Bapak Pejabat Bupati bersama tokoh-tokoh masyarakat agar dapat bersama-sama turun langsung untuk mengatasi masalah ini agar bisa kondusif," ajaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.