Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tarik Bantuan Semen untuk Masjid di Lombok, Caleg Provinsi NTB: Mereka yang Mau Mengembalikan

Kompas.com - 21/02/2024, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Beredar kabar seorang caleg DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat menarik bantuan semen dari masjid di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Lombok Tengah.

Saat dikonfirmasi, Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 7 yakni Baiq Sri Ratna Puspariani membantah melakukan hal tersebut.

Ia mengatakan tidak pernah memerintahkan penarikan bantuan, namun hal itu merupakan inisiatif tim suksesnya.

Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, penarikan semen berawal dari tabayun yang dilakukan tim sukses bersama pengurus Masjid Dusun Selebung 1.

"Ini murni (kerja tim sukses). Memang pernah (hubungi saya) namun waktu tabayun itu saya sedang berada di Sebung. Akhirnya tim saya yang datang," jelas Baiq Sri Ratna dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Niat Jual Ginjal untuk Kampanye, Caleg DPRD Bondowoso Hanya Dapat 43 Suara, Sebut karena Money Politic

Ia mengatakan sebanyak 3 dari 30 sak semen yang diambil oleh tim suksesnya. Awalnya tim suskesnya tak mau mengambil, namun mereka melakukannya dengan alasan tak enak dengan masyarakat yang ribut.

"Karena memang awalnya mereka sendiri yang mau mengembalikan. Mereka sendiri pengurusnya yang nelpon untuk mengembalikan. Begitu lo ceritanya. Jadi bukan tim mau asal-asalan mau ngambil," beber Baiq Sri Ratna.

Dia menjelaskan ada kesepakatan antara tim suksesnya dengan pengurus masjid.

"Tim sukses ini berdasarkan pengurus masjid di sana yang nyuruh mengambil berdasarkan kesepakatan sama masyarakat mereka"

"Tapi saya ikhlas karena ndak dapat suara. Tapi masyarakat di sana merasa malu dan ndak enak. Ketimbang semen di sana buat ricuh maka semen di sana diminta diamankan dulu sama tim. Begitu tim ke sana justru ribut," sambungnya.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Pencurian, Caleg di Kabupaten Madiun Masih Dapat Suara di Pemilu 2024

Baiq Sri Ratna menjelaskan, saat akan mengambil semen, ternyata banyak orang di lokasi. Hal tersebut membuat tim suksesnya malu saat akan mengambil semen.

Baiq Sri Ratna mengungkapkan, pihaknya bakal menerima semen tersebut jika masyarakat mengantarkannya dalam rangka pengembalian.

"Namun itu apa kata tim sukses karena semen itu bukan punya tiang (saya). Semen itu modal tim sukses yang punya iuran. Jadi ndak bisa mengembalikan ke tiang langsung. Mereka harus kerjasama dengan tim," pungkasnya.

Berdasarkan hasil hitung sementara, Baiq Sri Ratna Puspa Riani hanya mendapatkan 924 suara berdasarkan data real count Sirekap KPU pada Selasa, (20/2/2024) pukul 12.23 Wita.

Suara Baiq Sri Ratna berada di bawah suara sesama Caleg PKS yang juga petahana yaitu Yek Agil yang meraih 14.061 suara. Posisi kedua ditempati Muhammad Jabin dengan 1.305 suara.

Baca juga: Disebut Tarik Kembali Bantuan Paving, Ratih Caleg di Banyuwangi Sebut Ada Miskomunikasi

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Klarifikasi Caleg PKS di Lombok Tengah Disebut Tarik Bantuan Semen Masjid, Singgung Soal Kesepakatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com