Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Serentak Makan Banyak Korban Jiwa, Anggota DPD Minta Dievaluasi

Kompas.com - 19/02/2024, 08:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Abdul Kholik meminta pelaksanaan Pemilu serentak dievaluasi.

Sebab, pelaksanaan Pemilu 2024 ini kembali memakan banyak korban jiwa dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun Satlinmas.

"Kami ikut berduka dan prihatin atas kejadian ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata anggota Komite 1 DPD RI yang salah satunya membidangi tentang kepemiluan ini kepada wartawan, Minggu (18/2/2024).

Kholik mengatakan, banyaknya korban jiwa sebetulnya telah menjadi perhatian banyak pihak sejak Pemilu 2019.

Baca juga: Tak Terima Rumahnya Dilempari Petasan, Anggota Geng Motor di Banyumas Serang Sekelompok Pemuda

 

Namun, pada kenyataannya, peristiwa itu kembali terulang pada pemilu serentak kali ini.

Menurut senator asal Jawa Tengah ini, salah satu penyebab timbulnya korban jiwa diduga karena faktor kelelahan. Di lapangan, beban administrasi di tingkat KPPS disebut sangat banyak.

"Sebagian terjadi karena proses administrasi pemilu di KPPS yang sangat menyita waktu. Ke depan harus kembali melihat kerangka hukum undang-undang kepemiluan untuk mencegah terjadinya ini, ini sebagai proyeksi ke depan" ujar Kholik.

Kholik berpendapat, pelaksaan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) secara serentak semakin menambah beban kerja para penyelanggara pemilu.

"Harus kita pikirkan kembali, saya berpandangan perlu kembali pilpres dan pileg dipisah karena ini menambah beban," kata Kholik.

Baca juga: Mengeluh Pusing, Anggota KPPS di Banyumas Meninggal Dunia

Selain menambah beban kerja, lanjut Kholik, pelaksanaan pemilu serentak juga menyebabkan fokus masyarakat terpecah.

"Seolah-olah pemilih itu fokusnya ke pilpres saja, fokus ke pileg sangat kecil. Dan ketegangan pilpres di masyarakat cukup tinggi, karena ada ruang debat yang bisa menarik pro dan kontra," ujar Kholik.

Diberitakan sebelumnya, Satlinmas di Cilacap dan Banyumas dilaporkan meninggal dunia usai berjaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Selain itu, seorang anggota KPPS di Banyumas juga dilaporkan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com