Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak Pembakaran TPS dan 68 Kotak Suara di Bima Ditangkap

Kompas.com - 16/02/2024, 11:02 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap dua orang terduga pelaku pembakaran TPS dan 68 kotak suara di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima.

Dua orang yang diduga menjadi otak pembakaran tersebut berinisial AB dan YN, masing-masing warga di Kecamatan Parado.

"Kami sudah mengamankan dua orang terduga pelaku," kata Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo saat dikonfirmasi, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Saat 68 Kotak Suara di Bima Dibakar Massa yang Kecewa Hasil Perolehan Suara...

Eko Sutomo mengatakan, setelah tertangkapnya dua orang ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bawaslu Bima untuk melakukan penegakan hukum terpadu.

Selain itu melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengungkap dugaan adanya keterlibatan pihak lain.

Baca juga: Bawaslu Temukan Unsur Pidana Kasus Pembakaran TPS dan Kotak Suara di Bima

Secara umum, lanjut dia, situasi di empat desa sudah kondusif. Warga di sana mulai beraktifitas seperti biasa dan warga luar dipastikan aman mengunjungi wilayah tersebut.

"Sudah tidak ada pengamanan yang dipusatkan di sana, semua sudah kondusif. Masyarakat silakan beraktifitas seperti biasa kami menjamin," tegasnya.

Kalaupun ada hal-hal yang berisiko kembali mengganggu suasana keamanan dan ketertiban di Kecamatan Parado, Eko Sutomo berharap masyarakat segera melapor untuk kemudian disikapi.

"Apabila ada hal yang mengganggu kamtibmas silakan melapor, kami siap melindungi dan melayani masyarakat," kata Eko.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menemukan unsur pidana dalam kasus pembakaran TPS dan kotak suara di empat desa di Kecamatan Parado.

Hal itu diketahui setelah melakukan klarifikasi terhadap 34 orang anggota PTPS, 4 orang PPD (Panitia Pengawas Desa) dan 3 Panwascam di Kecamatan Parado.

"Dari hasil klarifikasi mengarah ke perbuatan tindak pidana pemilu," kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Bima, Taufikurrahman saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).

Taufikurrahman mengungkapkan, klarifikasi terhadap anggotanya yang berada di lokasi saat kejadian dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab adanya reaksi masa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com