KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menginisiasi program bedah rumah serentak di 17 kabupaten/kota.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini meliputi atap, lantai dan dinding (aladin).
“Program bedah rumah serentak itu digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78,” ungkapnya.
Dia mengatakan itu saat memimpin Rapat Persiapan Kegiatan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel secara virtual di Kantor Gubernur Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/4/2024).
Program tersebut akan dirangkaikan dengan peluncuran gerakan pemberian bantuan sanitasi se-Sumsel dalam rangka menurunkan angka kemiskinan.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang sudah terhimpun dari masing-masing kabupaten/kota, program bedah rumah berjumlah 6.089 unit, sedangkan untuk sanitasi berjumlah 6.506 unit.
Namun dari data tersebut masih bisa bertambah hingga pada saat pelaksanaan launching bedah rumah dan sanitasi WC.
“Ini kalau kita lihat dari data ini saja, Bapak Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) sudah bisa menghitung angka ini, dari sekian bedah rumah udah bisa turun kemiskinan ekstrem sudah berapa persen,” ujarnya dalam siaran pes.
Fatoni mengimbau bupati maupun wali kota (walkot) untuk menyampaikan dalam forum tersebut berapa tota rumah yang akan dibedah.
“Selain bedah rumah, Bapak/Ibu bupati/wali kota juga menyiapkan bantuan sanitasi berupa kloset atau perbaikan WC di kabupaten/kota masing-masing,” ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Sumsel Dorong IIPK Sukseskan Program Pemerintah, dari Stunting hingga Kemiskinan Ekstrem
Bantuan sanitasi akan diberikan secara simbolis oleh Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pusat Tri Tito Karnavian.
“Kita harus sambut, kita harus meriahkan gerakan pemberian bantuan sanitasi Ibu Ketua Umum TP-PKK dan kita meriahkan dengan bedah rumah dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem,” katanya.
Terlebih, kata Fatoni, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengarahkan pemprov dan pemerintah kabupaten/kota memberikan bantuan sanitasi dalam bentuk pembangunan WC.
“Bapak/Ibu Bupati dan Wali Kota, ada arahan dari Pak Mendagri agar kita memperbaiki sanitasi dan WC di Provinsi Sumsel karena toilet adalah cerminan kita,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika toilet bagus, berarti rumah tersebut bagus. Hal yang sama juga berlaku jika toilet kantor bersih, berarti orang di kantor itu bersih.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sumsel Kendalikan Inflasi lewat GPISS