JAYAPURA, KOMPAS.com- Setahun sudah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.
Upaya negosiasi untuk membebaskan Philip masih terus dilakukan. Namun tidak pernah terungkap secara detail jumlah negosiator yang diterjunkan untuk membebaskan pilot bekewarganegaraan Selandia Baru tersebut.
Baca juga: Setahun KKB Menyandera Pilot Susi Air (Bagian 1)
Tetapi dipastikan bahwa tokoh masyarakat Nduga, Papua Pegunungan, dijadikan gaarda terdepan untuk bekomunikasi dengan Egianus Kogoya.
Selain itu, setelah satu tahun penyanderaan, Philip diyakini masih dalam keadaan sehat.
Kapolda Papua Irjen Matthius D. Fakhiri menjelaskan bahwa sejak awal TNI-Polri ingin membebaskan Philip dalam keadaan sehat. Menurutnya hal itu sulit dicapai jika menggunakan kekuatan militer.
Kapolda mengungkap, Egianus Kogoya selama ini dikenal sebagai sosok yang kejam. Jumlah korban jiwa akibat aksi-aksinya mencapai puluhan orang.
Negosiasi juga dilakukan dengan menggandeng kerabat Egianus Kogoya. Mereka bersedia masuk ke lokasi persinggahan Egianus.
"Kita kan mengutamakan negosiasi yang tidak hanya dlakukan oleh TNI-Polri. Kami juga menggunakan para tokoh-tokoh masyarakat dan gereja. Kita harap mereka bisa menjembatani kelompok EK yang sedang membawa pilot supaya bisa dibawa keluar," ujarnya di Jayapura, Jumat (2/2/2024).
Baca juga: 11 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, KKB Posting Foto Philip
Secara berkala, aparat keamanan selalu berusaha mencari tahu kondisi Philip.
"Kami berharap dia dalam keadaan sehat, tidak diapa-apakan sehingga ketika negosiasi berhasil, pilot bisa kita temukan dalam keadaan sehat," kata Fakhiri.
Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak mendesak agar pilot segera dibebaskan. Hal itu, ungkap Fakhiri, justru bisa membahayakan keselamatan sandera.
"Kami selalu berusaha untuk tidak tergesa-gesa, tentunya upaya ini tidak hanya TNI-Polri, tapi juga dari pihak pemerintah. Kami berharap ini akan lebih masif sehingga waktu yang sudah cukup lama ini, (pilot) bisa segera dikembalikan kepada kita," tuturnya.
Baca juga: Titik Terang Pembebasan Pilot Susi Air Usai Setahun Disandera KKB
Fakhiri menegaskan negosiasi dilakukan tanpa batasan waktu.
Selain faktor keselamatan sandera, ada faktor kondisi medan yang sulit dijangkau