JAYAPURA, KOMPAS.com - Ditangkap sejak 7 Februari 2023, kini sudah 334 hari atau genap 11 bulan pilot Susi Air Philip Mark Merthens, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Secara fisik, keadaan sang pilot hanya dapat diketahui melalui dokumentasi yang disebarkan KKB melalui media sosial.
Setelah cukup lama tidak pernah ada foto atau video sang pilot, tampilan fisik Philip kembali disebar pada 25 Desember 2023.
Baca juga: Beredar Foto Pilot Susi Air Bersama Egianus Kogoya, Satgas Damai Cartenz Buka Suara
Pada foto tersebut, pilot berkewargangaraan Selandia Baru tersebut terlihat sudah berambut panjang dan hanya berdua dengan sang penyandera, Egianus Kogoya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menanggapi positif beredarnya foto tersebut. Bagi dia, hal itu dapat membantu aparat untuk menunjukan kondisi dari Philip.
"Ah bagi saya itu tidak apa-apa, kan biar tahu kalau dia sehat," ujarnya di Jayapura, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Hindari Upaya Represif untuk Bebaskan Philip
Sementara Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, foto tersebut betul dokumentasi terbaru dari Philip.
"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda 1-2 hari saja," ujarnya di Jayapura, Selasa (2/1/2024).
Mengenai lokasi pengambilan Foto pun telah diketahui.
"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, di daerah Yuguru," cetusnya.
Faizal sebelumnya mengungkapkan, lebih dari enam bulan Egianus Kogoya tidak satu lokasi dengan Philip.
Pergerakan pimpinan KKB saat menuju lokasi pilot disandera diketahui aparat keamanan. Namun penegakan hukum tidak dilakukan berkaitan dengan keselamatan pilot sebagai sandera.
"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," ucap dia.
Meski sudah berlangsung 11 bulan, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kembali menegaskaan, upaya pembebasan Philip masih mengedepankan upaya persuasif.
Tanpa memberi jawaban pasti, ia menjelaskan, proses pembebasan Philip terus berkembang.