Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, KKB Posting Foto Philip

Kompas.com - 07/01/2024, 09:22 WIB
Dhias Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ditangkap sejak 7 Februari 2023, kini sudah 334 hari atau genap 11 bulan pilot Susi Air Philip Mark Merthens, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Secara fisik, keadaan sang pilot hanya dapat diketahui melalui dokumentasi yang disebarkan KKB melalui media sosial.

Setelah cukup lama tidak pernah ada foto atau video sang pilot, tampilan fisik Philip kembali disebar pada 25 Desember 2023.

Baca juga: Beredar Foto Pilot Susi Air Bersama Egianus Kogoya, Satgas Damai Cartenz Buka Suara

Pada foto tersebut, pilot berkewargangaraan Selandia Baru tersebut terlihat sudah berambut panjang dan hanya berdua dengan sang penyandera, Egianus Kogoya.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menanggapi positif beredarnya foto tersebut. Bagi dia, hal itu dapat membantu aparat untuk menunjukan kondisi dari Philip.

"Ah bagi saya itu tidak apa-apa, kan biar tahu kalau dia sehat," ujarnya di Jayapura, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Hindari Upaya Represif untuk Bebaskan Philip

Sementara Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, foto tersebut betul dokumentasi terbaru dari Philip.

"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda 1-2 hari saja," ujarnya di Jayapura, Selasa (2/1/2024).

Mengenai lokasi pengambilan Foto pun telah diketahui.

"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, di daerah Yuguru," cetusnya.

Faizal sebelumnya mengungkapkan, lebih dari enam bulan Egianus Kogoya tidak satu lokasi dengan Philip.

Pergerakan pimpinan KKB saat menuju lokasi pilot disandera diketahui aparat keamanan. Namun penegakan hukum tidak dilakukan berkaitan dengan keselamatan pilot sebagai sandera.

"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," ucap dia.

Negosiasi Tetap Berjalan

Meski sudah berlangsung 11 bulan, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kembali menegaskaan, upaya pembebasan Philip masih mengedepankan upaya persuasif.

Tanpa memberi jawaban pasti, ia menjelaskan, proses pembebasan Philip terus berkembang.

"Tentunya kan proses ini jalan terus, jadi biar saja negosiasi itu kita lakukan. Saya tetap mempercayai tokoh-tokoh yang sudah selama ini berupaya ke dalam, saya tidak mau mengintervensi. Mudah-mudahan kita bisa dapat hasil yang terbaik," tuturnya.

Para negosiator yang diturunkan, sambung Fakhiri, selalu memberi informasi terbaru mengenai sang pilot meski mereka belum berhasil membebaskannya.

"Jadi sebagai Kapolda kita sudah percaya beberapa tokoh itu, saya serahkan. Tentunya, kami selalu diberi informasi tentang bagaimana penangannya," kata dia.

Fakhiri mengaku sempat berekspetasi Philip akan dibebaskan sebelum 25 Desember 2023 atau saat perayaan Natal, tetapi hal itu urung terjadi.

"Nah ini kalau kemarin kalau harusnya kita bisa dapat, kalau sekarang masih mundur lagi. Ya kita berdoa mudah-mudahan ke depan itu bisa lebih baik," kata dia.

Ia pun mengungkapkan bahwa salah satu tokoh yang pernah bertemu langsung dengan Philip adalah Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge.

"Ya seperti itu," cetus Fakhiri.

Sebagai informasi, Penyanderaan Kapten Philip terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.

Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.

Sementara aparat melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya.

Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023.

Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.

Kemudian 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Mereka dianggap simpatisan yang kerap membri informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.

Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Selasa (19/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com