KOMPAS.com - Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari mendatang tidak hanya menentukan siapa presiden dan wakil presiden lima tahun mendatang, tapi juga memilih siapa anggota parlemen yang duduk di DPD, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, dan DPR RI.
Para calon anggota legislatif – yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 30.000 orang – bakal bertarung sengit demi meraup suara terbanyak.
Itu sebabnya banyak caleg menempuh segala cara dan upaya agar menang, mulai dari menyewa konsultan politik hingga pergi ke dukun atau guru spiritual.
BBC News Indonesia menemui dukun, guru spiritual, serta beberapa caleg yang mengaku menggunakan kekuatan spiritual untuk alasan 'membentengi diri' demi mencapai tujuan mereka.
Baca juga: Komisioner KPU Padangsidimpuan Peras Caleg Rp 26 Juta, Ancam Suara Korban Hilang
Di Jabodetabek, nama Ki Kusumo sudah tak asing lagi. Paranormal yang merambah dunia hiburan ini mengaku sudah membantu pemenangan banyak caleg dalam kontestasi politik sejak 1990-an.
Itu mengapa kliennya sudah tak terhitung jumlahnya, mulai dari politikus, nelayan, bahkan selebritas.
“Yang saya bantu, pasti menang,” ujar Ki Kusumo di tengah kepulan asap dari tungku kemenyan di tempat praktiknya di Bekasi.
Ia kemudian melakukan berbagai gerakan sembari terpejam, seolah melakukan ritual. Sejurus kemudian, pria paruh baya itu tiba-tiba berdiri dan memadamkan asap dari wadah kemenyannya.
“Sudah, sudah. Nanti ada yang benar-benar datang,” katanya sembari tertawa, hingga matanya yang memerah nyaris tak terlihat.
Baca juga: Komisioner KPU Padangsidimpuan Jadi Tersangka Pemerasan Caleg, Rp 26 Juta Diamankan
Pria berusia 49 tahun itu kemudian bercerita baru saja pulang setelah berkeliling Pulau Jawa untuk mendampingi para caleg yang bertarung pada pemilu tahun ini.
Di depan bangunan dua lantai tersebut, terpampang berbagai papan bertuliskan jasa-jasa yang ditawarkan Ki Kusumo, dari pengobatan alternatif hingga kursus bela diri.
Ketika kami berjalan ke lantai bawah bangunan tersebut, terlihat deretan pedang besar. Pria ini mengaku mendapatkan barang-barang itu ketika sekolah di Hong Kong.
Dari saku celana, Ki Kusumo lantas mengeluarkan bekas tempat bedak kecil. Ia membuka wadah itu dan memamerkan binatang kecil yang sedang meringkuk di dalamnya.
Bentuknya seperti kelabang yang melingkar mirip gelang. Tak terlihat ada kepala di tubuh hewan itu.
"Ini rantai babi. Harganya bisa miliaran [rupiah]. Susah dapatnya. Harus ke dalam gua-gua," tutur Ki Kusumo.
"Kalau caleg bawa ini, bisa menambah karisma. Kalau mereka ketemu masyarakat, pasti orang pada percaya sama omongan dia [caleg]. Akhirnya, ya bisa menang pemilu."
Baca juga: Libatkan Anak-anak dalam Kampanye, Caleg di Purworejo Divonis 3 Bulan Penjara
"Dalam dunia politik, banyak orang tentu membutuhkan suara dan dalam konsep spiritual, kita bisa menciptakan satu suara yang berbeda, tapi nyata," katanya.
"Saya nggak bisa cerita konsep detailnya, tapi satu jadi seratus, satu jadi seribu, itu bisa dibuat."
Ia juga berkata tak sembarang ‘makhluk halus’ bisa dipakai untuk membantu caleg, namun harus disesuaikan dengan karakter masing-masing orang.
"Kita lihat tanggal, bulan, tahun lahirnya. Ada wuku-nya. Weton juga dihitung. Setelah ketemu, baru kita bisa eksekusi," tuturnya.
Baca juga: Caleg Tak Mau Balihonya Diturunkan, Simulasi Pencoblosan di Banyuwangi Sempat Tegang
Untuk dapat menerima ‘makhluk halus’ itu, para caleg mesti melakoni ritual khusus. Dalam ritual itu, Ki Kusumo mentransfer energi ke kliennya.
Setelah itu, kliennya tinggal menunggu kemenangan. Tak perlu ritual doa atau membaca ayat kitab suci, klaim dia.
"Terima jadi," ucapnya menyeringai.
Selain mengerahkan makhluk dari alam gaib, Ki Kusumo juga memobilisasi suara dari anggota organisasi masyarakat yang ia pimpin yakni Komando Pejuang Merah Putih agar mencoblos kliennya saat pemungutan suara.
“Awalnya, klien datang minta bantuan spiritual, tapi banyak yang kemudian meminta bantuan suara fisik. Mereka tanya, ‘Ki Kusumo, bisa nggak anggotanya coblos saya?’” tuturnya.
“Kemarin saya keliling Jawa itu adalah mensosialisasikan kepada jajaran jaringan saya untuk mendukung Si A, atau Si B, yang jadi caleg atau kepala daerah yang kita harusnya dukung.”
Ki Kusumo mengeklaim tak ada kliennya yang gagal. Karena reputasi itu, ia selalu kebanjiran klien dari berbagai penjuru Indonesia setiap menjelang pemilu.
Baca juga: Kampanye di Kedoya, Kaesang Ajak Caleg PSI Hujan-hujanan