GROBOGAN, KOMPAS.com - Empat pria yang mengaku pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) babak belur diamuk massa usai diduga memeras pekerja penebang kayu Perhutani KPH Purwodadi di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (27/1/2024).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat itu keempatnya berdalih memergoki penyimpangan prosedur berupa penimbunan kayu tebangan di sana.
Administratur KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan membenarkan adanya empat anggota LSM yang dihajar massa di Desa Lebak tersebut.
"Benar ada pemukulan oleh massa," kata Untoro saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Kejahatan Jalanan Kembali Terjadi di Jalan Lingkar Salatiga, Korban Dibacok, Ponsel dan Uang Raib
Baca juga: Residivis Kembali Berulah, Curi Uang Tetangga Rp 45 Juta, Didor Saat Kabur
Menurut Untoro, aksi pengeroyokan terjadi lantaran beberapa pekerja penebangan kayu yang merupakan warga Desa Lebak merasa telah diperas.
"Infonya mereka meras ke pekerja tebangan. Jadi warga Desa Lebak tapi bekerja sebagai tenaga tebangan di wilayah BKPH Jati. Sudah diberi sama pekerja tapi minta lebih," terangnya.
Untoro pun menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku telah menerima keluhan terkait oknum atau pihak-pihak yang mengatasnamakan LSM tersebut.
Bermodus mencium kecurangan dengan ancaman disebar ke media sosial, mereka lantas memeras sejumlah uang.
"Dapat info, ada yang mengaku LSM dan wartawan meminta jatah uang dalam jumlah tertentu. Kemudian saya mengingatkan jajaran tidak perlu takut dengan ancaman sepanjang tidak ada penyimpangan pekerjaan. Asper, mantri, mandor dan pekerja ditakuti, apalagi mereka memainkan YouTube," terang Untoro.
Baca juga: Alasan Polisi Tidak Menahan Remaja Pengemudi Fortuner yang Tabrak Elf hingga Sebabkan 2 Orang Tewas
Sementara itu, Kapolsek Grobogan AKP Candra Bayu mengatakan, amukan massa di Desa Lebak dengan sasaran empat pria yang mengaku anggota LSM itu sejatinya didasari pemerasan.
Dalam komunikasinya, keempat pria yang tercatat sebagai warga Kecamatan Purwodadi itu beralasan menemukan penyelewengan aktivitas penebangan kayu KPH Purwodadi.
"Jadi sebelumnya sudah dikasih uang dan kemudian datang lagi meminta puluhan juta. Mencari-cari kesalahan dan diancam diunggah ke medsos. Massa pun geram. Itu tebangan kayu kegiatan resmi Perhutani jadi tak ada permasalahan," terang Candra.
Kasus dugaan pemerasan yang berujung pengeroyokan tersebut imbuhnya, berakhir dimediasi meski keempat lelaki itu dilaporkan menderita luka-luka.
"Sudah diselesaikan Kades Lebak dengan surat pernyataan kekeluargaan berupa permintaan maaf atas perbuatannya, tidak mengulangi meminta pungutan dan tidak ada tuntutan," pungkasnya.
Baca juga: Detik-detik Bus Shantika Terjun Bebas di Tol Pemalang-Batang, Pengemudi Baru Diganti di Brebes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.