Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Peras Pekerja Penebang Kayu, 4 Pria Mengaku LSM Babak Belur Diamuk Massa

Kompas.com - 29/01/2024, 13:49 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Empat pria yang mengaku pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) babak belur diamuk massa usai diduga memeras pekerja penebang kayu Perhutani KPH Purwodadi di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (27/1/2024).

Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat itu keempatnya berdalih memergoki penyimpangan prosedur berupa penimbunan kayu tebangan di sana.

Administratur KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan membenarkan adanya empat anggota LSM yang dihajar massa di Desa Lebak tersebut.

"Benar ada pemukulan oleh massa," kata Untoro saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Kejahatan Jalanan Kembali Terjadi di Jalan Lingkar Salatiga, Korban Dibacok, Ponsel dan Uang Raib


Baca juga: Residivis Kembali Berulah, Curi Uang Tetangga Rp 45 Juta, Didor Saat Kabur

Menurut Untoro, aksi pengeroyokan terjadi lantaran beberapa pekerja penebangan kayu yang merupakan warga Desa Lebak merasa telah diperas.

"Infonya mereka meras ke pekerja tebangan. Jadi warga Desa Lebak tapi bekerja sebagai tenaga tebangan di wilayah BKPH Jati. Sudah diberi sama pekerja tapi minta lebih," terangnya.

Untoro pun menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku telah menerima keluhan terkait oknum atau pihak-pihak yang mengatasnamakan LSM tersebut. 

Bermodus mencium kecurangan dengan ancaman disebar ke media sosial, mereka lantas memeras sejumlah uang.

"Dapat info, ada yang mengaku LSM dan wartawan meminta jatah uang dalam jumlah tertentu. Kemudian saya mengingatkan jajaran tidak perlu takut dengan ancaman sepanjang tidak ada penyimpangan pekerjaan. Asper, mantri, mandor dan pekerja ditakuti, apalagi mereka memainkan YouTube," terang Untoro.

Baca juga: Alasan Polisi Tidak Menahan Remaja Pengemudi Fortuner yang Tabrak Elf hingga Sebabkan 2 Orang Tewas

Aksi didasari adanya pemerasan

Sementara itu, Kapolsek Grobogan AKP Candra Bayu mengatakan, amukan massa di Desa Lebak dengan sasaran empat pria yang mengaku anggota LSM itu sejatinya didasari pemerasan. 

Dalam komunikasinya, keempat pria yang tercatat sebagai warga Kecamatan Purwodadi itu beralasan menemukan penyelewengan aktivitas penebangan kayu KPH Purwodadi. 

"Jadi sebelumnya sudah dikasih uang dan kemudian datang lagi meminta puluhan juta. Mencari-cari kesalahan dan diancam diunggah ke medsos. Massa pun geram. Itu tebangan kayu kegiatan resmi Perhutani jadi tak ada permasalahan," terang Candra.

Kasus dugaan pemerasan yang berujung pengeroyokan tersebut imbuhnya, berakhir dimediasi meski keempat lelaki itu dilaporkan menderita luka-luka.

"Sudah diselesaikan Kades Lebak dengan surat pernyataan kekeluargaan berupa permintaan maaf atas perbuatannya, tidak mengulangi meminta pungutan dan tidak ada tuntutan," pungkasnya.

Baca juga: Detik-detik Bus Shantika Terjun Bebas di Tol Pemalang-Batang, Pengemudi Baru Diganti di Brebes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com