KOMPAS.com - N (16), siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menjadi korban pemerkosaan.
Peristiwa tersebut terjadi pada April 2023. Namun, hingga saat ini, pelaku pemerkosaan masih belum ditangkap.
Sementara korban masih mengalami trauma berat.
Hal tersebut diceritakan ibu korban, MN (53), kepada Kompas.com pada Kamis (25/1/2024).
MN bercerita putrinya kenal dengan pelaku, IM, melalui media sosial. Setelah dua bulan berkenalan, hubungan mereka semakin dekat.
Baca juga: Tolong Bapak Kapolres Tangkap Pelaku yang Perkosa Anak Saya
Korban merasa pelaku adalah orang yang baik dan mencintainya. Bahkan, pelaku juga mengatakan kepada MN bahwa ia naksir sang korban.
Hingga suatu hari IM mengajak korban jalan-jalan. MN pun tak melarang karena mengira IM adalah orang baik-baik.
Namun, hingga larut malam, putrinya tak kunjung pulang. MN yang panik kemudian berusaha menghubungi putrinya dan juga mencarinya, tetapi tak kunjung bertemu.
Hingga akhirnya N diantar pulang oleh IM pada pukul 03.00 waktu setempat.
"Anak saya dengan dia (IM) ini baru kenal dua bulanan, terus diajak jalan dan pulang jam tiga dini hari," cerita MN.
Baca juga: Ayah di Sumbawa Perkosa Anak Angkat karena Korban Tak Bisa Bayar Utang
Menurut MN, saat pulang ke rumah, N terlihat kebingungan dan terlihat depresi. Selain itu, N terus-menerus menangis.
Hal tersebut membuat MN khawatir dan bertanya apa yang terjadi dengan sang putri. Saat itulah N bercerita bahwa ia diperkosa oleh IM.
MN pun segera melapor ke polisi dan mendapat penangan dari penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Sumbawa.
Sang anak pun telah menjalani visum dan juga diperiksa oleh polisi sebagai saksi korban.
“Anak saya sudah diperiksa penyidik, visum di rumah sakit serta pemeriksaan psikologis. Saya juga sudah diperiksa sebagai saksi,” jelas MN.
Baca juga: Pemulung di Mataram Perkosa Anak Sulungnya sampai Melahirkan